Jadikan rumah kita penuh dengan cahaya Al-Qur'an dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an di rumah kita.
Karya: Rahayu Ummu Aqila Alfath
Ed: NurhasanahMenjadikan Al-Qur'an Bagian dari Aktivitas Bulan Ramadan
Ramadan adalah bulan kemenangan, keberkahan, ampunan, dan kemuliaan. Salah satu kemuliaan bulan ini adalah adanya peristiwa turunnya Al-Qur'an.
Nuzulul Qur'an adalah peristiwa turunnya Al-Qur'an kepada Rasulullah melalui Malaikat Jibril. Â Peristiwa dimulai dengan Rasulullah menyendiri di Gua Hiro untuk menghindari hiruk pikuk kota Mekkah, mengasingkan diri dari kondisi masyarakat jahiliyah, dan menenangkan diri dari segala masalah yang ada di masyarakat tersebut. Hingga tepat di malam 17 Ramadan Malaikat Jibril mendatangi beliau untuk membacakan QS. Al-'Alaq ayat 1-5.
Malaikat Jibril mendekap Rasulullah seraya berkata, "Ya Muhammad, iqra', bacalah!" Kemudian Rasulullah menjawab, "aku tidak bisa membaca." Lalu Jibril mendekap tubuh Rasulullah kembali dan mengulang kalimatnya, "iqra' (bacalah)." Lagi-lagi Rasulullah menjawab, "aku tidak bisa membaca." Kemudian untuk ketiga kalinya Jibril mendekap tubuh Rasulullah dengan lebih erat lagi sambil membaca, "iqra' (bacalah)." Hingga akhirnya Rasulullah pun melafadzkan "Iqra' bismi rabbikalladzi khalaq." Kemudian Jibril membacakan QS. Al- 'Alaq ayat 1-5 dan ditirukan oleh Rasulullah.Â
Sebuah kata yang diulang-ulang oleh Jibril saat pertama kali menyampaikan wahyu adalah kata iqra' yang artinya membaca. Hal ini menjadi sebuah keutamaan membaca untuk diteladani oleh seluruh umat Rasulullah. Setiap hurufnya bernilai sepuluh kebaikan, bahkan di bulan Ramadan ini kebaikannya berlipat-lipat.
Ramadan kali ini mau khatam tilawah atau tadarus berapa kali?Â
Mungkin ada yang menjawab satu kali saja. Ada lagi yang menjawab dua kali, atau barangkali ada yang menjawab tiga kali, dan seterusnya.Â
Lalu bagaimana tips agar mencapai target khatam tilawah di bulan ini? Yuk simak tips mengkhatamkan Al-Qur'an di bulan Ramadan berikut ini!
1. Niatkan Menggapai Ridha Allah
Segala sesuatu apabila diniatkan untuk menggapai ridha Allah akan berbuah kebaikan dan pahala. Jangan melakukan sebuah kebaikan karena ingin dinilai oleh manusia sebagai seorang qori saja. Dalam sebuah kisah disebutkan ada tiga golongan yang memiliki amal tinggi, tetapi masuk neraka. Salah satunya adalah seorang alim ulama yang mengajarkan Al-Qur'an. Allah bertanya, "Apa yang telah engkau perbuat dengan nikmat itu di dunia?" Sang ulama menjawab, "Saya telah membaca, mempelajari, dan mengajarkan Al-Qur'an karena Engkau," Â ujarnya. Allah berfirman, "Kamu berdusta. Kamu mempelajari ilmu agama agar disebut sebagai orang alim dan membaca Al-Qur'an agar disebut sebagai seorang qari saja. Allah mengadili dan sang alim ulama itu masuk ke dalam api neraka.