Mohon tunggu...
Slamet Yulianto
Slamet Yulianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ngawi, Jawa Timur, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lahan Kian Sempit, KKN Universitas PGRI Madiun Memanfaatkan Lahan Sempit dengan Menggunakan Teknologi Vertikultur

16 Juni 2024   13:00 Diperbarui: 16 Juni 2024   13:03 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Winongo,Madiun(09/06/2024) -- Hambatan yang biasa dihadapi di perkotaan,terutama disalah satu Kecamatan Manguharjo,Kelurahan Winongo ialah keterbatasan lahan pertanian.Makin kemari,Lahan pertanian di perkotaan makin sempit dikarenakan adanya pembangunan pemukiman.Salah satu cara terbaik untuk kelangsungan kegiatan pertanian diperkotaan ialah growing tower.Growing Tower merupakan pemanfaatan ruang kosong menjadi lahan produktif untuk menghasilkan produk pertanian.Konsep pertanian di perkotaan ini bisa membantu masyarakat menghasilkan bahan pangan sendiri.Sehingga,salah satu keuntungannya adalah mempersingkat waktu distribusi hasil pertanian.

Salah satu yang biasa dilakukan melalui growing tower yakni teknik vertikultur.Sesuai namanya,teknik vertikultur merupakan teknik budidaya tanaman menggunakan pola vertical.Penerapan system ini bertujuan untuk menanggulangi isu social terhadap kebutuhan pangan yang meningkat,seiring berkurangnya lahan pertanian.Sistem budidaya pertanian secara vertical atau bertingkat ini merupakan konsep bercocok tanam yang cocok untuk daerah perkotaan dengan lahan terbatas.Pertanian vertikultur tidak hanya sebagai sumber pangan tetapi juga menciptakan suasana alami yang menyenangkan.Pada dasarnya,perumahan warga RW 01 Kelurahan Winongo,Kecamatan Manguharjo,Kota Madiun memiliki lahan perkarangan yang sempit sehingga pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan dapat dioptimalkan dengan penanaman tanaman secara vertikultur.Tanaman yang cocok untuk tanaman vertikultur yakni tanaman hortikultur seperti buah-buahan,sayuran dan obat-obatan.

Tim Dokumentasi KKN Kel-1
Tim Dokumentasi KKN Kel-1

Oleh sebab itu,Sella Silvi salah satu mahasiswa KKN-T Kelompok 1 2024 Universitas PGRI Madiun dibawah bimbingan Dosen Ibu Dwi Nila Andriani,S.Pd,M.Pd. mengusung ide untuk mengadakan program penanaman menggunakan teknik vertikultur   sebagai solusi bercocok tanam di lahan perkotaan yang terbatas.Tanaman yang digunakan Mahasiswa tersebut ialah tanaman cabai,tomat dan terong dimana tanaman tersebut sangat menguntungkan bagi RW 01.

Program ini dilaksanakan pada hari Minggu,09 Juni 2024 diKelurahan Winongo,Kecamatan Manguharjo,Kota Madiun yang dilakukan oleh mahasiswa kelompok 1.Pelaksanaan program ini sejalan dengan SDGS nomor 2 yakni pertanian berkelanjutan yang dimana teknik vertikultur dalam budidaya tanaman hortikultura sayuran merupakan teknik yang cocok digunakan dalam pertanian di perkotaan yang minim lahan dan tempat.

Selanjutnya,harapan dengan terlaksananya program ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat RW 01 bahwa kita dapat mengubah lahan terbatas menjadi lahan pangan produktif .Pengenalan Growing Tower juga salah satu solusi yang selain menghasilkan komoditas pertanian dilahan sempit juga meningkatkan perekonomian masyarakat serta menghijaukan kembali wilayah RW 01.

Disamping itu,beberapa RT di RW 01,Kelurahan Winongo masih belum dapat mengolah lahan secara maksimal.Dengan adanya budidaya vertikultur menggunakan paralon atau growing tower diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat RW 01.

Tim Dokumentasi KKN Kel-1/dok. pri
Tim Dokumentasi KKN Kel-1/dok. pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun