Mohon tunggu...
slamet riadi
slamet riadi Mohon Tunggu... Guru - identitas

saya hanya manusia biasa yang memiliki keinginan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sekolah Tanpa Sampah Plastik

21 Agustus 2021   09:07 Diperbarui: 21 Agustus 2021   09:21 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

AKSI NYATA PROGRAM GURU PENGGERAK KABUPATEN BREBES

SEKOLAH TAMPA SAMPAH PELASTIK

"SETEMPEL"

Oleh : SLAMET RIADI, M.Pd.

LATAR BELAKANG

Sekolah merupakan tempat kita melaksanakan kegiatan aktivitas bahkan ada yang menjadikan rumah kedua, maka dengan demikian kondisi sekolah harus benar-benar bersih sehingga menjadikan kita akan betah melaksanakan kegiatan maupun aktivitas di sekolah.

Awal memasuki Sekolah Dasar Negeri Cikuya 02, terlihat banyak sekali berserakan sampah plastik yang bersumber dari aktivitas peserta didik yang banyak membeli makanan dengan menghasilkan sampah pelastik sehingga menyebabkan sampah plastik akan sulit terurai ditambah lagi dengan sekolah yang tidak memiliki penjaga sekolah sehingga membuat aktivitas pembelajaran akan terhambat dalam upaya pembersihan lingkungan sekolah.

Dampak pemakaian bahan plastik ada beberpa hal. Pertama, berkurangnya tingkat kesuburan dan kemanfaatan tanah. Kedua, tercemarnnya tanah, air tanah, dan makhluk hidup di bawah tanah. Ketiga, matinya hewan pengurai dalam tanah. Keempat, tercemarnya udara akibat pembakaran sampah plastik. Dan kelima, menurunnya kualitas hidup di lingkungan.

Mengingat dampak negatif yang luar biasa dari penggunaan bahan plastik, SD Negeri Cikuya 02 mencanangkan program pengurangan sampah plastik di lingkungan sekolah. Kegiatan berupa imbauan bagi warga sekolah untuk meminimalisir pemakaian kemasan plastik. Semua makanan dan minuman yang disediakan di koperasi dan kantin tidak diperbolehkan memakai bungkus/kemasan plastik. Pihak sekolah membentuk tim untuk menjalankan program. Tim inilah yang merencanakan kegiatan, melakukan sosialisasi, melakukan pengawasan serta evaluasi program.

TUJUAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah:

Terwujudnya sekolah bersih, dan nyaman

Terwujudnya warga sekolah yang peduli terhadap lingkungan

Terwujudnya kesadaran akan bahaya sampah plastik

TAHAP PELAKSANAAN

Tahap awal, tim melakukan sosialisasi kepada pengurus koperasi dan pengelola kantin. Mereka dilarang menjual makanan/minuman yang berkemasan plastik. Juga disepakati kategori makanan/minuman berkemasan plastik yang diperbolehkan. Mereka wajib menyediakan peralatan makan yang tidak berbahan plastik saat siswa makan/minum di tempat. Jika ada yang melanggar aturan, maka akan dikenakan sanksi baik lisan, tertulis, maupun pemutusan hubungan kerja dengan sekolah.

Selanjutnya, pihak sekolah memfasilitasi program dengan membagikan tempat minum dan makan gratis kepada seluruh siswa. Peralatan ini wajib dibawa setiap harinya. Digunakan saat membeli makanan dan minuman dari kantin untuk dibawa ke kelas. Sekolah membudayakan hidup disiplin kepada siswa. Siswa yang tidak membawa peralatannya sendiri, tidak dapat membawa minuman dan makanannya ke dalam kelas.

Setiap kelas difasilitasi wadah besar untuk menyimpan peralatan. Juga bahan pencuci serta serbet/lap untuk mengeringkan peralatan. Pendidikan karakter bertanggung jawab ditanamkan pada siswa. Setiap siswa wajib mencuci peralatan yang telah dipakai. Dan merapikanya dalam wadah yang sudah disediakan. Bagi siswa yang diketahui melanggar, dikenakan sanksi berupa teguran lisan, penambahan skor pelanggaran maupun pemanggilan orang tua/ wali.

Kampanye yang dilakukan di lingkungan sekolah. Berupa pemasangan spanduk dan slogan-slogan bahaya sampah plastik di taman-taman, sekitar koperasi dan kantin, serta lokasi-lokasi strategis lainnya.

HASIL

Dalam pelaksanaan program tersebut hasil yang diperoleh  Sebanyak 75 % murid mulai sadar dalam bahaya sampah plastik dan sebanyak 90 % guru membantu dalam kegiatan tersebut

KENDALA

Kendala yang dihadapi yaitu adanya protes dari penyelenggara kantin karena mereka lebih sibuk dalam melayani murid saat jajan termasuk memindahkan dari tempat plastik ke wadah yang disediakan

SOLUSI DAN TINDAK LANJUT

Solusi dan tindaklanjut yang dilakukan oleh kami adalah dengan mensosialisasikan bahaya sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Tindak lanjut yang diberikan adalah dengan melakukan evaluasi seberapa berhasilnya program tersebut sehingga dimasa yang akan dating dapat terwujudnya sekolah dan warga sekolah yang sadar akan bahaya sampah plastik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun