Mohon tunggu...
Slamet Hariyadi
Slamet Hariyadi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya adalah seorang pemerhati pendidikan yang sangat menyukai pendidikan mutakhir di semua negara

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

MTs Nurul Huda Menggandeng UNEJ Mengembangkan Media Puzzle 3D

27 September 2024   08:29 Diperbarui: 27 September 2024   09:02 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyuwangi, 27 September 2024 -- MTs Nurul Huda Badean, Blimbingsari Banyuwangi terus berinovasi dalam pembelajaran dengan memperkenalkan media Puzzle 3D berbasis MBL (Modeling-Based Learning). Media ini dikembangkan oleh Niyar Ana Qodariyah, seorang mahasiswa pascasarjana UNEJ (Universitas Jember), dibawah bimbingan Dr. Slamet Hariyadi dan Dr. Rayendra Wahyu Bachtiar. Metode yang dilakukan menggunakan pendekatan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam memahami konsep-konsep pembelajaran secara lebih mendalam.

   Kepala MTs Nurul Huda Badean, Halili, S.Hi, menyampaikan bahwa pengembangan media Puzzle 3D ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. "Dengan menggunakan metode berbasis MBL, siswa dapat lebih mudah memvisualisasikan konsep-konsep abstrak menjadi bentuk nyata yang bisa dirasakan langsung melalui media puzzle. Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan daya ingat, pemahaman, dan kemampuan kognitif siswa," ujarnya.

   Proses pengembangan media ini dimulai dari tahap Analisis, dimana tim peneliti dan guru melakukan identifikasi kebutuhan pembelajaran serta analisis karakteristik siswa. Faktanya siswa sering mengalami kesulitan dalam memahami materi-materi yang bersifat abstrak, terutama dalam mata pelajaran sains. Berikutnya ke tahap Desain, media Puzzle 3D dirancang agar sesuai dengan materi pembelajaran dan kebutuhan siswa. Setiap bagian puzzle mewakili konsep-konsep kunci yang harus dipelajari, sehingga siswa dapat merakit puzzle sekaligus belajar.

   Tahap selanjutnya mengembangkan media dengan memproduksi prototype Puzzle 3D. Bahan yang digunakan adalah bahan ramah lingkungan dan aman bagi siswa. Selain itu, sistem petunjuk penggunaan juga dikembangkan agar siswa dapat dengan mudah mengikuti instruksi. Setelah itu dilakukan implementasi di kelas dengan menggunakan media tersebut dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa terlihat antusias dan lebih termotivasi dalam belajar karena pendekatan yang menyenangkan dan interaktif.

   Tahap terakhir adalah Evaluasi, di mana hasil penggunaan media ini dinilai baik dari segi efektivitas maupun dampaknya terhadap peningkatan kemampuan kognitif siswa. Berdasarkan hasil evaluasi awal, terbukti media ini meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep dengan lebih baik. Hal ini tercermin dari hasil tes kognitif siswa yang menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.

   Salah satu siswa kelas IX C, Sely Arista, menyatakan penggunaan Puzzle 3D membuat belajar sains menjadi lebih menyenangkan. "Biasanya saya sulit mengerti pelajaran sains, tapi dengan puzzle ini saya jadi lebih paham karena bisa melihat bentuk-bentuknya langsung," katanya dengan penuh semangat.

Sementara itu, guru Vivin Kusumaningrum, M.Pd mengakui bahwa media ini membantu siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam belajar. "Anak-anak jadi lebih mudah memahami konsep sains yang sebelumnya abstrak. Mereka bisa merakit puzzle sambil belajar, dan itu membuat mereka lebih tertarik dengan materi yang kita ajarkan," ujarnya.

   Pengembangan media Puzzle 3D ini menjadi langkah awal dalam memperluas penerapan MBL di sekolah-sekolah lain di Kabupaten Banyuwangi. Tim peneliti yang terdiri dari dua orang dosen dan satu orang mahasiwa berharap bahwa inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan media pembelajaran kreatif yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

   Dengan inovasi ini, MTs Nurul Huda Badean tidak hanya berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan tetapi juga membuktikan bahwa teknologi dan kreativitas dapat berjalan beriringan dalam menciptakan generasi muda yang lebih cerdas dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun