Mohon tunggu...
Slamet Riyanto
Slamet Riyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNS

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN UNS Sulap Debog Pisang Menjadi Keripik Aneka Rasa

4 September 2021   20:31 Diperbarui: 4 September 2021   20:43 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kegiatan pelatihan pemanfaatan debog pisang menjadi makanan bernilai jual (Sumber: Dokpri)

Kebumen, Jumat (20/8) dalam rangka kegiatan KKN Tematik UNS Membangun Desa periode Juli-Agustus, KKN kelompok 38 Universitas Sebelas Maret (UNS) yang terdiri atas 10 mahasiswa dari berbagai program studi yakni Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Geografi, Pendidikan Luar Biasa, Biologi, Akuntansi, dan Pendidikan Ekonomi melakukan pengabdian di Desa Kuwarasan, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebuman, Jawa Tengah.

Salah satu program kerja yang diselenggarakan oleh KKN kelompok 38 adalah pelatihan pemanfaatan debog pisang menjadi makanan yang memiliki nilai jual. Pelatihan ini dilaksanakan di aula Balai Desa Kuwarasan dengan dipandu langsung oleh mahasiswa KKN kelompok 38 dan diikuti oleh ketua PKK, sub kader desa, serta perwakilan ibu-ibu PokBang 1, 2, dan 3.

Demo memasak oleh mahasiswa KKN (Sumber: Dokpri)
Demo memasak oleh mahasiswa KKN (Sumber: Dokpri)

Tujuan dari diselenggarakannya pelatihan ini adalah untuk mengurangi limbah debog pisang, serta memberikan pengetahuan baru yang berpotensi membantu meningkatkan pendapatan masyarakat Kuwarasan di masa pandemi. Pelatihan ini cukup mudah dilakukan karena bahan dasar keripik debog pisang cukup mudah didapatkan. Selain itu, alat yang digunakan juga sederhana.

Pelatihan ini diawali dengan pemaparan materi dan demo memasak oleh mahasiswa KKN lalu dilanjutkan dengan pelatihan membuat keripik debog pisang atau Keripik Bandle 38 yang dipandu oleh mahasiswa KKN.

Keripik debog pisang atau Keripik Bandle 38 pada dasarnya merupakan keripik yang terbuat dari pohon pisang bagian dalam (lapis ke 4 dari kulit terluar). Proses pembuatannya diawali dengan mengiris debog pisang. Setelah diiris sesuai ukuran yang diinginkan debog pun  dicampur dengan tepung dan bumbu. 

Kemudian, debog digoreng dalam minyak panas hingga menjadi keripik yang bertekstur renyah. Setelah matang keripik didiamkan lalu diberikan penyedap dengan berbagai rasa. Keripik-keripik tersebut kemudian dikemas rapi supaya lebih menarik. Terdapat tiga varian rasa keripik yang tersedia yakni pedas, balado, dan asin.

Keripik debog pisang (Sumber: Dokpri)
Keripik debog pisang (Sumber: Dokpri)

Saat pelatihan berlangsung, peserta sangat antusias dan tertarik untuk membuat produk keripik debog pisang menjadi peluang bisnis baru.

ucap Dita, salah satu mahasiswa KKN kelompok 38.

Dengan diselenggarakannya pelatihan pemanfaatan debog pisang menjadi makanan bernilai jual ini, mahasiswa berharap masyarakat Desa Kuwarasan mendapatkan wawasan baru dalam bidang kewirausahaan sehingga perekonomian dalam masa pandemi pun dapat terbantu. Selain hal tersebut, mahasiswa juga memiliki harapan supaya masyarakat menjadi termotivasi untuk berkreasi dari limbah yang ada supaya dapat dipergunakan secara lebih maksimal sehingga menghadirkan lebih banyak manfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun