Mohon tunggu...
Slaheyan
Slaheyan Mohon Tunggu... -

pembaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Halangi, Wajib hukumnya Ahok jadi Cagub

26 April 2016   10:57 Diperbarui: 26 April 2016   11:01 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Walau tirai sumber waras belum sepenuh disingkap

Walau jerat belum terpasang di proyek reklamasi

Walau mulut bau toilet

Walau musuh semakin dibangun, teman diabaikan

walau marah menjadi menu hariannya

JANGAN pernah halangi AHok jadi Cagub

Anda boleh marah, anda boleh kecewa, anda boleh menyesal

Tapi jangan halangi Ahok jadi Cagub

Kalau perlu sekarangpun sahkan Ahok jadi Cagub sah

Kalau perlu sekarangpun gelar karpet merah untuk Ahok agar lempang sebagai Cagub

Kalau perlu beri Freepass langsung Ahok lolos Cagub

Kok enak?

Biarlah, toh warga DKI pasti bukan orang yang buta mata, bukan tidak bisa mendengar. Pasti warga DKI telah memastikan (walau tidak berkata) tidak akan memilihnya sebagai Gubernur. Pemimpin itu tugasnya memimpin, bukan adu mulut, bukan urat leher.

Enak banget langsung lolos.

Lihat partai politik di DKI seperti tidak berkutik melawan Ahok.

Gerindra, PKS, Golkar, PPP, PAN mereka sangat tidak siap untuk melawan AHOK dalam Pilgub kali ini. Bergerombol pun mereka akan mudah dikalahkan.

Maka lawan sejati Ahok yang tersisa adalah PDIP yang hingga kini belum mengeluarkan jagoannya, masih disembunyikan.

Kalau Ahok berhasil maju Cagub, maka PDIP akan menjadi simbol pentingnya partai dalam membangun negara dan bernegara. Maka partai diluar PDIP akan sadar diri dan tahu diri serta hormat diri terhadap pentingnya calon terbaiknya PDIP. Dan PDIP wajib benar-benar memilih calon terbaiknya.

Calon independen dalam demokrasi itu penting, tapi proses menjadi calon independen itu juga penting untuk diperhatikan.

Masa sich Indonesia tidak mempunyai pemimpin yang lebih baik

#Saatnya berpikir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun