Hati- hati juga dalam membuang sampah pelastik. Pelastik merupakan bahan pembungkus yang cukup popular digunakan, mulai dari minuman, camilan, dan masih banyak lagi. Namun tentunya hampir semua orang tahu bahwa sampah plastik sangat sulit terurai, apalagi jika dibuang sembarangan ke laut.Â
Oleh karena itu para traveler hendaknya lebih berhati-hati ketika membuang sampah pelastik. Pastikan tidak dibuang ditempat yang bukan seharusnya. Jika memang mungkin, masukkan ke tong khusus untuk sampah berbahan plastik.
Meminimalisir penggunaan tas plastik atau kresek juga sangat berguna untuk meminimalisir pencemaran sampah dilaut. Pemerintah bahkan sudah ikut mendukung hal ini dengan meminta toko-toko retailer untuk mengenakan biaya tambahan bagi konsumen yang ingin belanjaannya dibungkus kantong pelastik.
Jangan ragu untuk mengingatkan orang yang ada disekitar. Jelaskan pada mereka apa bahayanya membuang sampah sembarangan, terutama di laut. Tidak hanya membuat perairan tercemar, sampah plastik juga membahayakan ekosistem kehidupan yang ada didalamnya. Jika memang memungkinkan, jangan takut memberikan hardikan pada orang lain yang berulah mengotori tempat wisata.
Inti dari semua persoalan sampah ini, pada akhirnya adalah untuk kemajuan dan kebaikan dunia pariwisata di Indoneisa dan khususnya di Bali.
Untuk itu masyarakat pariwisata di kota Bali pun harus terus menyadarkan dirinya bahwa keberadaan objek wisata ini selain berdampak ekonomi bagi masyarakat juga ada dampak social dan lingkungan, yang harusnya secara terus menerus diawasi dan dilindungi oleh masyarakat, dan untuk masyarakat pariwisata itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H