Mohon tunggu...
Angga Saputra
Angga Saputra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Independent Journalist Wannabe :) the-imaginer.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Geopolitik Indonesia di Asia Pasifik

30 Januari 2014   07:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:20 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa indikasi akan bergesernya konstelasi geopolitik internasional yang sekarang terfokus ke Timur Tengah menuju kawasan Asia Pasifik dengan bidak baru, China sebagai pemimpin oposisi yang bersebrangan dengan AS. Hal ini tentu saja akan membawa dampak secara langsung dengan Indonesia, karena secara fisik, Indoensia termasuk kawasan Pasifik.Namun bagaimana takdir akan membawa potensi konflik dari Jalur Sutera menuju Asia Pasifik serta dimana posisi tawar Indonesia dalam keadaan seperti ini?

Benih benih konflik yang mulai bermunculan di Asia Pasifik seperti konflik Laut China Selatan, Laut China Timur serta Kepulauan Separtly sepertinyaagenpengirim konflik ke wilayah ini. Konflik yang terjadi nampaknya juga akan membawa bidak-bidak dari Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina, Brunei Darusalam dan Vietnam yang terlibat konflik perebutan Kepulauan Separtly, apalagi Vietnam menunjukkan kebangkitan dalam berbagai bidang.

Dimanakah posisi Indonesia dalam konflik ini? Bagaimana posisi tawarnya? Secara geopilitik, Indonesiamasih ambigu dalam mengambil sikap politis, dilihat dari upaya diri negara ini yang nampak menjauhi salah satu kubu, baik kubu Barat maupun Timur, namun disadari maupun tidak, Indonesia sebenarnya berada pada posisi penting dan strategis dalam wilayah ini. Ini telihat dari upaya kedua kubu yang nampak ingin mengambil pengaruh di Indonesia denga menawarkan kiriman Hibah peralatan militer maupun paket pembelian dengan harga murah sepert tahun 2013 silam dimana awalnya Kongres AS melarang keras penjualan helikopter tempur Apache namun akhirnya “menyerah” juga dengan memberi izin penjualan 12 heli tempur tersebut. Sebelumnya, China menawarkan salah satu rudal terbaik mereka untuk dijual kepada Indonesia, yaitu C-802. Tak hanya penjualan namun China juga sepertinya ingin menperdalam pengaruhnya dengan memberi izin pendirian pabrik rudal ini di Indonesia, penandatanganan ToT rudal hingga pelatihan teknisinya. Dalam hal ini negeri Beruang Merah nampak tak mau kalah dengan AS dan China dengan menawarkan pembelian paket Perisai Rudal kelas kakap S-300setelah sebelumnya Indonesia telah menyetujui pembelian rudal kuat untuk AL, Yakhont. Tawaran S-300 sepertinya membawa pengaruh politis yang besar jika permintaan Rusia benar-benar ditanggapi serius Pemerintah, jangankan S-300, Yakhont saja nampak telah cukup membawa respon yang berlebihan dari berbagai pihak, bahkan dari Aussie sekalipun,meskipun akhirnya ditolak oleh pemerintah RI,entah dengan pertimbangan seperti apa. sedangkan mitra dekat Rusia di Timur Tengah Iran saja permintaan penjualan S-300 tak pernah disetujui. Dari beberapa kasus tersebut membuktikan adanya daya tarik strategis posisi tawar RI di kancah konflik Asia Pasifik.

Bagaimana Indonesia harus mensikapi kondisi seperti ini?dalam posisi seperti ini, Indonesia harusnya memiliki pendirian yang tegas serta mampu memanfaatkan kondisi dengan menetralisir suatu kekuatan AS dengan mendekatkan posisi politik ke Rusia atau China untuk menambah daya tawar RI dalam ranah ini, bukan untuk berpihak namun untuk mengurangi arogansi AS yang semakin menjadi di AS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun