Karena katanya saya jahat, maka dia sebagai orang baik berhak untuk memperlakukan saya sebagai penjahat. Setelah dia tidak tahan dengan kejahatan saya, maka dia melaporkan kejahatan saya itu kepada Tuhan, kepada setiap orang, kepada seluruh dunia yang bersedia mendengar.  Katanya, saya pantas dibakar di kerak neraka sebagai pendosa. Karena dia orang baik maka dia akan masuk surga.
Karena dia orang baik dan saya orang jahat, maka saya tidak pantas mendampinginya lagi dalam sumpah setia pasangan. Saya tahu dia semakin tak tahan memiliki istri seperti setan. Katanya, hukuman paling pantas yang saya terima adalah perpisahan. Karena dia orang baik, sedangkan saya perempuan jahat serupa serigala jadi-jadian.
Tapi saya memang jahat. Saya pantas menerima hadiah berupa perpisahan yang saya idamkan sejak dua bulan pernikahan. Kalaulah saya tahu hadiah itu akan menunggu di depan pintu, tentu saya akan menjadi orang jahat sedari dulu.
Setelah berpisah pun, dia masih menuduh saya sebagai penjahat.
Dia jadi orang baik.
Orang baik yang tidak bahagia.
Sedangkan saya tetap menjadi orang jahat.
Penjahat yang bahagia.
*
(Bandung, 26 Juli 2011)
yang pernah membaca cerpen ini entah di mana, dilarang protes ^^