Pada masa kini perkembangan media sudah sangat berkembang pesat. Semakin bertambahnya tahun, semakin bertambah pula bentuk media yang ada. Bentuk media yang sering kita gunakan saat ini biasa disebut dengan new media. New media ini merupakan sebuah bentuk konvergensi atau penggabungan media konvensional dengan media digital (Puspita, 2015, h. 206). Bentuk new media atau media baru ini jelas sangat kita kenali dan sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh media baru saat ini, seperti media sosial yang mencakup Twitter, Instagram, Facebook, Youtube, TikTok, dan lainnya. Â Dari banyaknya bentuk media baru yang sering digunakan oleh masyarakat saat ini, membuat segala informasi yang disebarkan melalui media baru tersebut dapat diakses secara cepat oleh seluruh warga dunia. Informasi yang disebarkan oleh pengguna media baru ini pun beragam dan membawa berbagai macam dampak seperti positif dan negatif. Salah satu dampak positif oleh hadirnya media baru ini adalah gerakan sosial dan kemanusiaan dapat dijalankan oleh siapa saja. Peristiwa #JusticeForAudrey menjadi salah satunya. Peristiwa yang sempat booming tahun 2019 ini merupakan peristiwa paling menyedihkan pada kalangan anak-anak. Tagar #JusticeForAudrey ini tersebar pertama kali melalui media sosial twitter yang menjadi salah satu bagian dari media baru yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia modern saat ini, tepatnya pada tanggal 9 April 2019.Â
Sebelumnya, cerita ini dituliskan oleh akun bernama @syarifahmelinda di twitter pada 8 April 2019 dalam bentuk thread. Â Singkatnya, akun @syarifahmelinda menceritakan bahwa Audrey adalah remaja berusia 14 tahun yang bersekolah di SMPN 17 Pontianak yang mengalami tindakan bullying oleh 12 orang pelajar SMA di Pontianak yang merupakan teman dari kakaknya. Hal itu dipicu dari saling sindir di WhatsApp terkait dengan hubungan asmara salah satu pelaku berinisial Da yang merupakan pacar dari mantan kekasih kakak perempuan Audrey. Setelahnya, Da bersama beberapa temannya ingin memancing kakak perempuan Audrey keluar dari rumah dengan cara menganiaya Audrey. Bentuk penganiayaan kepada Audrey seperti, membenturkan kepalanya, menendang perutnya, hingga salah satu pelaku berusaha untuk melakukan pelecehan seksual kepada Audrey. Satu hari setelah tulisan ini diunggah, pengguna twitter Indonesia menjadi sangat heboh dan meramaikan tagar #JusticeForAudrey agar pihak berwajib melihat dan melakukan sesuatu terhadap 12 orang pelaku bullying tersebut.Â
Namun, tidak hanya warga Indonesia saja yang meramaikan tagar tersebut, tetapi fanpage Instagram dari Kareena Kapoor aktris bollywood yang sangat terkenal pun terlihat ikut meramaikan tagar tersebut. Unggahan dengan tagar #JusticeForAudrey yang menyertakan foto terkait dengan caption yang berbunyi "We are all here with you Audrey (emoticon love) So sad and sickening to hear about this news.. Child abuse is no joke. Let's send all our prayers towards Audrey and her family" tersebut menarik perhatian dari penggemar Kareena Kapoor dan juga warga dunia terhadap kasus ini. Tagar #JusticeForAudrey semakin naik di Indonesia dan luar negeri yang akhirnya menarik perhatian pemerintah Pontianak dan pihak berwajib di sana untuk mendalami kasus ini hingga menemukan keadilan bagi korban.Â
Bila dikaitkan dengan konsep komunikasi antar budaya, kasus bullying yang sempat mendunia dan menggerakkan banyak orang untuk menegakkan keadilan ini berhubungan dengan materi intercultural communications lebih tepatnya pada materi social movement. Martin & Nakayama (2021, h. 432) menjelaskan social movement merupakan gerakan beberapa individu bekerja sama untuk membawa perubahan sosial. Mereka dapat menggunakan strategi seperti konfrontasi untuk menyoroti ketidakadilan sistem yang ada. Hal itu, sangat tercermin dari kasus bullying yang menimpa Audrey sebagai korbannya. Banyak orang bergerak menyuarakan keadilan bagi Audrey agar pelaku juga mendapatkan hukuman yang setimpal. Mereka pun menggunakan strategi konfrontasi melalui media sosial twitter dan instagram sebagai bagian dari media baru yang banyak digunakan warga dunia untuk dapat menarik perhatian khalayak dan lebih tepatnya agar pemerintah negara mendengar akan hal ini dan menindaklanjuti dengan sebaik mungkin.Â
Dari kasus tersebut dapat kita lihat bahwa media memiliki pengaruh yang besar dalam menggerakkan massa terutama media baru seperti media sosial yang banyak digunakan orang-orang di zaman modern ini. Pengaruh yang ditimbulkan pun cukup besar hingga dapat menggerakkan khalayak luar negeri untuk menegakkan keadilan walaupun dari negara yang berbeda. Kita pun menjadi paham bahwa pengaruh media baru yang sangat besar terhadap suatu kasus ini dapat memudahkan orang yang tertindas untuk mendapatkan keadilan melalui jejaring yang ada. Namun, dari sana kita pun juga harus berhati-hati dalam menggunakan new media ini karena kita tidak sepenuhnya tahu kebenaran dibalik foto atau tulisan yang mereka unggah.
Referensi :
Martin, Judith N. & Nakayama, Thomas K. (2021). Intercultural
Communication In Context (8th Ed.). New York: McGraw Hill.
Puspita, Y,. (2015). Pemanfaatan New Media dalam Memudahkan komunikasi dan Transaksi Pelacur Gay. Jurnal Pekomnas, 18(3), 203-212.
Planet.merdeka.com. (2019, April 10). Tagar Justice for Audrey mendunia, Kareena Kapoor ikut angkat bicara soal kasus pengeroyokan di Pontianak. Diakses pada 9 Desember 2021. planet.merdeka.com
Wardani, Agustin Setyo. (2019, April 9). Tagar Justice For Audrey Viral di Twitter, Ada Apa? Diakses pada 9 Desember 2021. www.liputan6.com
