Mohon tunggu...
kumpulan cerita pendek
kumpulan cerita pendek Mohon Tunggu... Lainnya - i will try to update daily. Dukung saya di https://karyakarsa.com/cerpenterjemah/

Terbitan cerita pendek terjemahan, dukung saya untuk terus menerus translasi karya cerpen-cerpen terbaik luar negeri yang perlu di bahasa indonesiakan. Untuk request terjemahan, saya buat jenis ketentuannya. i will try to update daily. Dukung saya di https://karyakarsa.com/cerpenterjemah/ https://kumpulanceritapendek.medium.com/ twitter.com/Sekelumitx

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan

11 April 2021   09:26 Diperbarui: 11 April 2021   09:45 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah bagaiaman aku menunggu, bermain pertanyaan astral dengan trivia, basah kuyup sampai kulit tetapi tetap tenang. Ini adalah sebuah refleksi dari bentuk pelatihan otak? Tetntu bukan. Ini adalah sangat normal, ini adalah kehidupan. Aku memahami bahwa tubuhku, dan juga sel otakku, sangat kurang terawat. Otakku telah berada di rasio kelaparan dengan jangka waktu lama, dan ini akan menghasilkan ke kegilaan, sklerosis awal, atau bahkan lebih buruk.... Aku menemukan sebuah pemikiran yang menyenangkan bahwa aku tidak akan hidup selama itu, bahwa aku tidak akan pernah hidup lama untuk mendapatkan sklerosis. 

Hujan telah turun. Aku teringat seorang wanita yang telah lewat di jalan dekat kami bekerja dan yang tidak menaruh perhatian ke teriakan para penjaga. Kami menyalami dia dan berpikir dia cantik. Dia adalah wanita pertama yang kulihat selama tiga tahun. Dia melambai ke kami, menunjuk ke langit, di beberapa sudut ke bintang, dan berteriak, "tidak lama, anak-anak, tidak lama!" Kami menjawab dengan teriakan kegirangan. Aku tidak pernah melihatnya lagi, tetapi aku telah ingat sampai sekarang bagaimana dia menemukan jalan untuk memahami dan menentramkan kami. 

Ketika dia menunjuk ke langit, dia tentu tidak bermaksud ke dunia lain. Tidak, dia hanya memperlihatkan sebuah matahari tak terlihat di barat, yang berarti bahwa hari kerja akan segera berakhir. Di dalam caranya sendiri dia mengulangi kata Goethe tentang puncak gunung. Apa yang kupirkan tentang kebijaksanaan dan kebijaksanaan dari wanita sederhana ini, yang pernah atau telah menjadi seorang pelacur --- selama tidak ada lagi jenis wanita di daerah ini. Suara dari rintik hujan benar-benar sangat baik untuk menemani pikiran. Pinggiran sungai bebatuan, pegunungan abu-abu, langit kelabu, laki-laki di baju yang abu-abu --- semua itu sangat mudah dilihat, sangat di dalam harmony. Semuanya memiliki harmony monokrom, harmoni setan.

Ini adalah ketika kami mendengar teriakan lemah dari lubang samping. Tetangaku adalah seorang Rozovsky, seorang agronomist tua yang sangat terspealisasi pengetahuannya, seperti para dokter, insinyur, dan ekonom, yang tertinggal disini. Dia memanggil namaku, jadi aku membalas, tidak mengindahkan gesture mengancam para penjaga, bermukim di bawah jamurnya. 

"Dengar," Rozovsky memanggil, "dengar! Aku telah berpikir dalam waktu lama. Dan menjadi memahami bahwa tidak ada rasa di kehdiupan...tidak --- " Lalu aku keluar dari lubang dan berlari menghentikan nya sebelum dia berlari ke para penjaga. Kedua penjaga mendatangi kami. "Dia sakit," kataku. Hanya kemudian kami mendengar suara sirine di kejauhan, yang kalah dengan hujan, dan kami mulai membentuk tingkat. Rozovsky dan aku bekerja bersama dalam sementara waktu, sampai dia menabrakkan dirinya ke gerobak penuh yang tergelicir ke lembah. Dia menaruh kakinya dibawah roda, tetapi gerobaknya hanya lewat diatasnya, tanpa membuatnya memar. 

Semua sama, dia dituduh telah melakukan usaha bunuh diri dan mencobanya. Kami kemudian berpisah, karena hanya ada aturan bahwa siapapun yang bersalah setelah pengadilan akan dikirim ke camp lain. Otoritas sangat takut bahwa korbannya akan memiliki dendam terhadap interogatornya atau saksi mata. Itu adalah aturan yang bijak. Tetapi tidak ada keperluan untuk menggunakannya kepada Rozovsky.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun