Ketika seseorang berbicara di depan umum, baik itu orang dewasa atau anak-anak pasti pernah merasakan gugup, cemas, atau khawatir, meskipun ia sudah berulang kali berbicara di depan banyak orang.
Maka, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pembelajaran dan pelatihan public speaking sejak dini dan kalaupun sudah beranjak dewasa, public speaking pun masih bisa dipelajari dan dilatih.
Tapi, mana yang lebih mudah diajari dan dipelajari antara public speaking untuk orang dewasa dan anak-anak? Inilah penjelasan dari Miss Via, salah satu educator (pengajar) Skills.ID.
Menurut Miss Via, terdapat perbedaan antara public speaking untuk orang dewasa dan anak-anak. Dalam hal pembelajaran, public speaking untuk orang dewasa memiliki banyak sekali teknik, seperti untuk mengembangkan skill, brainstorming, praktik di depan kamera, dsb.
Sedangkan, untuk metodenya mulai dari 4 matriks, camera on, dan juga sesi diskusi. Jika dilihat dari kebutuhan, public speaking untuk orang dewasa lebih digunakan dalam dunia karir, seperti di kantor atau di kampus bagi mahasiswa.
Lalu, public speaking untuk anak-anak biasanya kita (pengajar) harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, suportif, dan memotivasi dengan metode pembelajaran yang fun learning. Kenapa? Karena anak-anak akan sangat senang ketika kita menyuguhkan cara belajar menggunakan metode sambil bermain.
Jika dilihat dari kebutuhannya, yang pertama adalah untuk eksplorasi perasaan, kedua untuk membentuk kepribadian, dan terakhir untuk membentuk kemandirian seorang anak, yang tentunya akan sangat berguna untuk dunia sekolahnya dan menjadi bekal saat ia dewasa nanti.
Sebagai seorang pengajar public speaking, baik untuk orang dewasa atau anak-anak pasti memiliki kesulitan dan kemudahan dalam hal mengajar. Seperti jika mengajari orang dewasa, tentu tingkat kefokusan bisa didapat dengan mudah.
Berbeda dengan mengajari anak-anak yang cepat merasa bosan dan menjadi sulit untuk membuat mereka fokus. Hal itu disebabkan, karena anak-anak tidak bisa dipaksa untuk belajar secara terus menerus. Maka, kita (pengajar) harus membuat ruangan yang menyenangkan, sehingga metode fun learning bisa menjadi salah satu solusi.
Sebuah motivasi pun juga sangat dibutuhkan bagi seorang anak untuk melawan rasa takutnya ketika ia dihadapkan oleh orang banyak dan Miss Via mempunyai cara untuk membuat mereka jadi senang belajar, tentunya tentang public speaking.
Kunci pertama adalah BHSP (Bina Hubungan Saling Percaya), ketika kita sudah saling mengenal dengan anak tersebut. Maka, ia akan terbuka dan pada akhirnya menceritakan hal apapun, baik itu kesedihannya ataupun kesenangannya, sehingga program belajar pun akan berjalan dengan baik.
Lalu kunci yang kedua adalah jangan memaksa mereka ketika mereka sedang tidak ingin belajar. Namun, kita bisa melakukan hal lain terlebih dahulu sebelum mulai belajar.
Kemudian, kunci yang ketiga adalah bagaimana caranya kita bisa meningkatkan mood mereka. Ketika moodnya sedang kurang baik, maka kita jangan berhenti sampai disitu saja. Kita harus merangkul mereka dengan cara bermain agar suasana menjadi lebih aktif lagi.
Dan terakhir yang paling penting adalah kita sampaikan kepada anak tersebut bahwa hal yang kita pelajari bersama merupakan hal yang benar dan bermanfaat untuk masa depannya.
Pada intinya, jangan memaksakan anak untuk belajar dan jangan memaksakan kehendak kita agar mereka selalu mengikuti apa yang kita inginkan. Karena, cara berpikir dan belajar seorang anak berbeda dengan orang dewasa yang bisa memposisikan segala hal yang dibutuhkan untuk masa depannya.
Jadi, jika kamu ingin pintar berbicara di depan umum teruslah belajar dan berlatih mulai dari sekarang sebelum terlambat. Karena public speaking, kapanpun dan dimanapun sangat dibutuhkan dalam berbagai macam bidang ataupun kegiatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H