Mohon tunggu...
Skillsid
Skillsid Mohon Tunggu... Tutor - Workshop
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Skills ID adalah sarana online bagi mereka yang ingin meningkatkan keterampilan dengan cara yang menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

(Talkshow Educator) Andre Wijaya: Dari Konsumen Kopi, Kini Menjadi Specialist Kopi

24 Mei 2019   16:19 Diperbarui: 12 Juni 2019   16:47 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


SKILLS.ID - Halo Sobat Skills! Artikel kali ini, kita akan mengulik salah satu educator yang ahli di bidang kopi, yaitu Andre Wijaya! Di mulai dari yang hanya menjadi konsumen kopi, setiap kali lelah bekerja di kantor. Kini, Mas Andre sudah berhasil menjadi seorang trainer di bidang Speciality Coffee (kopi dengan grade tertinggi). Ingin tahu cerita lengkapnya? Yukk simak artikel ini.

Gimana awal ceritanya bisa menyukai kopi hingga menjadikannya sebagai suatu keahlian? "Sebelum menjalani profesi ini, saya adalah pekerja kantoran di bidang pajak atau bisa dibilang sebagai konsultan pajak untuk perusahaan. Lalu seperti yang diketahui kalau kerja kantoran kan pasti kerjaannya ngopi, ngantuk dikit ngopi. Nah dari situ, lama-lama timbul rasa keingintahuan untuk menggali lebih dalam tentang kopi. Dimulai dari alat pertama yang diberikan oleh paman saya, yaitu Moka Pot. Saya terus mengeksplor dari keingintahuan saya untuk terus belajar. Jadi, disitu saya menemukan sedikit interest untuk membuat kopi. Saya memulainya sudah 3 atau 4 tahun yang lalu."

Ada berapa banyak macam kopi yang Mas Andre tahu dan apa yang membedakannya? "Sebenarnya kopi itu bisa kita bedakan dari region-nya masing-masing, contohnya kopi Ethiopia, kopi Brazil, kopi Indonesia. Nah Indonesia ini akan dipecah lagi menjadi beberapa region atau origin, contoh misalnya di Aceh ada kopinya tersendiri, di Jawa, di Bali, di Papua, di Sulawesi, di Kalimantan. Nah dari origin yang besar itu, masuk lagi ke dalam, misalkan kopi Aceh Gayo, kopi Toraja, kopi Toba. Jadi itu yang namanya single origin atau yang lebih kecil lagi dari satu petak tanah, di daerah beberapa hektar saja, namanya Micro Lot atau Nano Lot. Sampai sekompleks itulah sebenarnya macam-macam jenis kopi."

Jenis kopi apa yang menjadi fokus Mas Andre? dan kopi apa yang paling Mas Andre sukai? "Fokus saya lebih ke kopi specialty. Jadi, kopi specialty itu adalah grade tertinggi dari kopi. Jadi, standarisasi kopi specialty sudah diatur oleh badan internasional, dengan nama SCA (Specialty Coffee Association) dan sudah digunakan dari zaman dulu sebelum kopi terkenal di Indonesia. Di setiap negarapun juga ada SCA, contohnya di Indonesia dengan namanya Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI). Kalau untuk kopi yang paling disukai, saya sendiri masih sering menyukai kopi susu, seperti Cappuccino. Tapi kalau misalkan kita mendapatkan kopi specialty terus dibuat Cappuccino itu sangat disayangkan, karena kita harus mencoba rasa asli dari kopi tersebut dan biasanya tidak diminum menggunakan gula atau campuran apapun untuk mengetahui rasa asli kopi itu sendiri."

Menurut Mas Andre, seni kopi itu apa? "Seni kopi itu harus dimulai dari passion. Anda tidak bisa memulai sesuatu tanpa adanya passion, itu yang menurut saya paling penting. Jika sudah ada passion, maka akan timbul rasa ingin tahu dan ingin belajar. Disitulah kuncinya, bukan dari kopinya bagus atau nggak. Ketika anda ingin belajar lebih, itu tandanya anda punya keinginan lebih dan punya semangat untuk maju."

Apa aja tahapannya untuk membuat seni kopi? "Kalau tahapan dalam membuat seni kopi, kita ada 2 jenis metode untuk mengekstraksi kopi atau menyenduh. Jadi, kita menggunakan mesin yang namanya Portafilter, lalu taruh kopinya, kemudian kita tekan dengan alat yang namanya Temper, masukkan ke mesin maka nanti mesin akan menekan dengan tekanan 9 bar, lalu jadilah yang namanya Espresso. Dari cara itu, kita menggunakan saripatinya, saripati kopi yang kita ekstrak menggunakan tekanan. Minuman Espresso juga memiliki jenis turunannya, seperti Cappuccino, Latte, Affogato, Doppio, dll. Untuk membuat minuman Cappuccino, kita juga membutuhkan Milk Jug untuk steam susu dan jadilah seperti Latte Art. Metode selanjutnya adalah menggunakan manual Brewing atau tanpa mesin. Alatnya seperti filter kopi (bentuknya gelas), jadi pakai bahan kertas untuk memfilternya, kemudian kita masukkan kopi, kita pakai teko yang ceret lalu kita tuang airnya."

Suka dukanya menjadi seorang Specialist Coffee apa tuh? "Suka dukanya adalah ketika kita memberikan kopi yang berkualitas lalu tanggapan masyarakat itu kurang. Biasanya kopi itu identik dengan rasa pahit. Pada kenyataannya kopi itu ada rasa-rasa lain, seperti rasa asam, manis, rasa pahit sedikit. Ketika saya diberikan Moka Pot oleh paman saya, nah itu dulu dukanya ketika kita belum punya edukasi, kita nggak tahu cara menggunakan peralatannya, mungkin sekedar youtube-youtube aja. Ketika pertama kali saya membuat kopi, kadang nggak keluar kopinya atau buat lagi malah jadi encer. Namun, dari situlah yang membuat saya berkeinginan untuk belajar lebih."

Apa menjadi seorang Specialist Coffee itu terjamin jenjang karirnya? "Ada potensi baik, karena menjadi barista itu bukan hanya jadi tukang kopi tapi pengetahuan tentang kopi juga harus tahu. Bagaimana customer service-nya harus tahu, karena itu yang nggak akan bisa digantikan oleh robot. Segala sesuatu yang mungkin nanti bisa digantikan oleh robot, tapi menurut saya profesi barista, itu tidak bisa digantikan karena hubungan antar manusia itu nggak mungkin hilang."

Hal pertama yang diperlukan untuk menjadi seorang spesialis kopi apa Mas? "Sebenarnya yang diperlukan itu simple aja, kopi sama air. Untuk simplenya seperti itu,  tapi banyak variabel yang harus kita pelajari supaya bisa membuat kopi yang enak."

Jika ingin menggeluti pekerjaan ini, apa harus punya cafe seperti yang ada di dalam mall? "Menurut saya kalau seseorang ingin belajar atau membuat usaha itu bisa dilakukan dengan segala hal, nggak harus buka cafe besar-besaran, buka di mall, buka di tempat-tempat yang bagus. Kita bisa mulai dari rumah, kita belajar mengasah diri sendiri dulu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun