Mohon tunggu...
burhanudin panu
burhanudin panu Mohon Tunggu... -

Jenis Kelamin Laki-laki Tertarik Pada Perempuan Status Hubungan Rumit Agama Islam - Syiah Pandangan Politik Liberal Democratic Party

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengharap Tapi Tak Dianggap

3 Mei 2013   23:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:09 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarlah hati terhempas kabut

Tak seorangpun yang tahu

Membelengu derap langkah

Menepis sedih tak terbatas

Nanum harapan tinggallah angin

Terbawa ke- utara kembali dikeabadian

Ketika dirinya tak lagi dianggap

Tapi Akankah aku mengharap

Sedangkan mengharap Tapi Tak dianggap

Sedangkan memberi Tapi Tak diberi

Sedangkan percaya Tapi Tak dipercaya

Sedangkan yakin Tapi Tak diyakini

Sedangkan Terjatuh Tapi dibiarkan

Sebenarnya harapan itu hanyalah cinta

Namun tak sedikitpun dicintai

Sebernarnya harapan itu hanyalah kasih

Namun tak sedikitpun dikasihi

Begitulah Pengharapan yang Palsu

Hilang ditelan dusta dan melambung

Dikeabadian bertahta dibenak ini

Menghantui setiap pengharapan

Cukuplah pengharapan ini Tak dianggap

Cukuplah pengorbanan ini berakhir

Telanjagi diri dalam Pengharapan Abadiiii...

Hingga Harapan Tak Terlepaskan

Sudahlah Hati berhenti berkeluh

Nelangsa maya biarlah bercerita

Membawa Pengharapan Abadi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun