Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mulai Bersandiwara, Berani Mengambil Risiko, Semoga Tidak Menyesal

8 Januari 2025   18:13 Diperbarui: 8 Januari 2025   18:13 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak menjabat menjadi Ketua Umum PSSI, publik sepak bola nasional tahu bahwa Erick bukan orang yang polos akan kegelapan sepak bola nasional selama ini. Tetapi, apa yang terus ditunjukan Erick dengan kendaraan PSSI?

Mengejar prestasi dunia. Mendatangkan Argentina. Mimpi masuk Piala Dunia, dengan tidak mau tahu bagaimana PSSI sebelumnya memproduksi pemain Timnas. Erick pun hanya terus menyentuh sepak bola nasional di sektor atas (Timnas dan Liga). Tanpa peduli dengan sepak bola akar rumput dan sistem sepak bola nasional yang sulit berdiri. Tetapi Erick dengan  "kekuasaannya" maunya sepak bola Indonesia berlari.

Apa sebenarnya di balik ambisi pribadi Erick yang mengurus sepak bola sudah nampak tidak pakai hati. Tetapi menjadikan sepak bola ladang untuk bisnis terselubung, untuk kepentingan dan keuntungan siapa? Sampai-sampai Erick membuat pernyataan "Lebih baik mengambil risiko dari pada menyesal". Tanpa pernah memperhatikan perasaan dan hati publik pecinta sepak bola nasional?

Tetapi, langkah Erick ini, sebagian besar publik sepak bola nasional sudah mencium bau arah yang dituju. Jadi, "prek" apa omongan orang/publik sepak bola nasional. PSSI ketuanya Erick. Mau ke mana arah PSSI, terserah Erick dan para "penyokongnya". Publik hanyalah penonton.

Melalui artikel ini, sebagai rakyat jelata, saya mengajak  kepada publik sepak bola nasional, mari kita menonton "Sandiwara Sepak Bola Nasional Bersama Erick Thohir".

Secara etimologis, kata sandiwara terdiri dari dua kata, yaitu "sandhi" dan "wara". "Sandhi" berarti rahasia, sembunyi, tidak terus terang, sedangkan "wara" berarti berita, kabar, informasi.

Apakah Erick akan membawa sepak bola Indonesia menuju prestasi untuk kemaslahatan Indonesia. Atau Erick hanya sekadar sandiwara membawa sepak bola Indonesia, sebab hanya untuk ambisi, kepentingan, dan keuntungan pribadi, kelompok, golongan, dan politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun