(1) Peran pemain belakang vital.
Para pemain belakang memiliki kelebihan mencetak gol. Meski saat vs Laos, mereka berbuat bodoh, yakin kali ini akan sadar diri, tahu diri, mengukur diri. Terpenting bertanggung jawab dulu atas fungsi dan tugasnya sebagai pemain belakang yang vital. Tidak dilarang membantu sektor tengah dan depan, tetapi saat dibutuhkan di posnya, sudah siap, tidak terlambat, tidak kalah oleh lawan.
(2) Serangan balik.
Timnas Indonesia memiliki senjata serangan balik mematikan. Ada penyerang yang punya akselerasi cukup mumpuni untuk melewati pertahanan lawan dan mampu menuntaskan dengan tembakan ke arah gawang. Seperti Rafael Struick khususnya, mampu melakukan penetrasi lalu melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti dan beberapa kali terbukti sudah menjebol gawang lawan, bahkan di laga sekelas Piala Asia dan Kualifukasi Piala Dunia. Asal diimbangi oleh pemain lain. Yang juga harus cerdas TIPS.
(3). Lemparan Pratama Arhan.
Lemparan ke dalam Pratama Arhan, selain terbukti moncer
 Sudah pula membuat jebol gawang Vietnam. Juga sudah mengoyak gawang Laos. Kali ini, tentu akan menjadi amcaman nyata bagi Vietnam lagi.
Pastinya, sejauh ini, lemparan ke dalam Arhan cukup efektif untuk membuka peluang Timnas Indonesia mencetak gol.
(4). Tendangan Penjuru.
Tendangan penjuru, juga sudah terbukti, berkali-kali menjadi senjata andalan STy. Selain dalam skuat punya beberapa pemain yang dapat diandalkan dalam melepaskan tendangan penjuru dengan akurat dan tajam, skuat Garuda juga memiliki beberapa pemain yang memiliki tradisi kuat dalam meyambut sepakan pojok dan melanjutkannya menjadi gol.
Semoga, kepercayaan diri STy dengan alasan latar belakang yang saya duga, bergayung sambut dengan intelegensi (I) dan personality (P) pemain yang nanti dipercaya turun.
Tidak ada pemain yang jumawa. Â Konsentrasi dan bertanggung jawab dulu sesuai fungsi dan tugasnya, bukan sok jagoan membantu mencetak gol, tetapi daerah yang harus dijaga ditinggalkan tanpa mampu kembali sesuai situasi, kondisi, dan waktu yang dibutuhkan. Hingga lawan mampu mencetak gol yang bukan hanya mempermalukan pemain yang berbuat bodoh. Tetapi mempermalukan Timnas dan Indonesia.