Maaf, dalam Agama Islam, Islam mengajarkan bahwa menghargai waktu adalah hal yang utama. Hal ini tercantum dalam Surat Al-Asr 103 ayat 1-3, yang artinya:
"Demi waktu, sesungguhnya, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran".
Ibadah Salat lima waktu, juga merupakan pengingat bahwa ketepatan waktu dalam aktivitas adalah sesuatu yang mutlak.
Ketepatan waktu, pun merupakan norma kesopanan yang harus diterapkan di semua lingkungan kegiatan/aktivitas apa pun. Sebab, orang-orang yang tepat waktu, adalah orang-orang yang selalu datang lebih awal. Datang lebih awal, bukan datang tepat waktu, menunjukan citra diri dalam beriman, menghargai waktu, menghargai diri sendiri, rendah hati, tahu diri, peduli, komitmen, menghargai dan menghormati orang lain/pihak lain, disiplin, dapat dipercaya (kredibel), kompeten, dan profesional.
Citra diri adalah gambaran atas perilaku seseorang di mata orang lain dan masyarakat  sekitarnya. Sebab, menghargai waktu, menghargai diri sendiri, rendah hati, tahu diri, peduli, komitmen, menghargai dan menghormati orang lain/pihak lain, disiplin, dapat dipercaya (kredibel), kompeten, dan profesional.
Seseorang yang citra dirinya benar dan baik, dapat dipastikan kompeten, yaitu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan atau kegiatan dengan baik dan efektif.
Seseorang yang citra dirinya benar dan baik, juga dapat dipastikan profesional, yaitu memiliki keahlian, pengetahuan, dan keterampilan tertentu dalam suatu bidang, serta mampu menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu dan efektif. Memiliki tanggung jawab, etika, dan standar kinerja yang tinggi. Dapat diandalkan dan dipercaya. Tekun, disiplin, komitmen dan konsisten dalam menjalankan tugas. Mampu menjaga integritas, kualitas, dan etika dalam segala aspek pekerjaan dan perkehidupan.
Mampu berkomunikasi dengan baik, bekerja sama dalam tim, dengan orang lain/pihak lain. Cerdas dan bijak dalam menangani konflik atau masalah. Mampu mengambil inisiatif, mengatasi masalah, dan membuat keputusan yang tepat. Mampu memahami kekurangannya dan meningkatkan keterampilannya.
Semoga, saya, kita, bukan menjadi golongan orang-orang yang ikut menyuburkan budaya tidak tepat waktu bagi citra buruk Indonesia. Di zaman ini, tepat waktu=datang lebih awal. Sebelum waktunya, diri kita sudah "siap" untuk semua yang diperlukan, dibutuhkan, sesuai rencana pencapaian sasaran dan tujuan.
Mari dimulai dari diri sendiri, tancapkan dalam pikiran, hati, dan setiap melangkah, paradigma "selalu datang lebih awal, maka tepat waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H