Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Citra Diri Tercermin: Datang Lebih Awal, maka Tepat Waktu

9 Desember 2024   08:22 Diperbarui: 9 Desember 2024   11:27 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Orang-orang yang tepat waktu, adalah orang-orang yang selalu datang lebih awal. Datang lebih awal, bukan datang tepat waktu, menunjukan citra diri dalam beriman, menghargai waktu, menghargai diri sendiri, rendah hati, tahu diri, peduli, komitmen, menghargai dan menghormati orang lain/pihak lain, disiplin, dapat dipercaya (kredibel), kompeten, dan profesional.
(Supartono JW.09122024)

CNNIndonesia.com pada (2/8/2019), mengutip dari Lasminute.com, mewartakan bahwa Indonesia menempati urutan nomor satu dalam daftar negara paling santai di dunia. Pasalnya dalam keadaan sehari-hari, masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan 'ngaret' di sebagian besar lini kehidupan yang sudah mendarah daging, sulit untuk berubah. Indonesia terkini, bagaimana?

Kebiasaan masyarakat Indonesia, kebalikan dari budaya masyarakat Jepang, Swiss, Korea Selatan, dan Jerman yang tercatat sebagai empat negara paling menghargai waktu.

Contoh tepat waktu

Ambil contoh, bagaimana bila masinis kereta api, pilot pesawat, penumpang kereta api, dan penumpang pesawat datang terlambat dari waktu keberangkatan kereta api dan pesawat?

Bagaimana pula bila aktor/aktris teater datang terlambat di gedung pertunjukan, sementara penonton saja sudah siap menonton di dalam gedung? Bagaimana bila rombongan pemain sepak bola profesional datang terlambat ke stadion untuk sebuah laga yang sudah terjadwal, laga disiarkan live di televisi, dll?

Pertanyaan itu saya lontarkan, karena masinis, pilot, penumpang, aktor/aktris teater, dan pemain sepak bola profesional, bukan dituntut datang tepat waktu untuk tugas dan tanggung jawabnya. Tetapi harus datang lebih awal. Sebab, banyak hal yang wajib dipersiapkan sebelum tugas atau pekerjaannya dimulai tepat waktu.

Toleransi, budaya terlambat

Selama ini, dalam berbagai obrolan di berbagai platform, masyarakat Indonesia terkenal dengan BUDAYA TERLAMBAT, JAM KARET (ngaret), baik di negeri sendiri atau saat di negeri orang. Hebatnya, hingga negeri ini sudah berusia 79 tahun, sudah 8 Presiden yang menjadi pemimpin Republik Indonesia (RI), Budaya terlambat atau jam karet terus terjadi secara konsisten, di luar contoh yang saya pertanyakan.

Sudah begitu, budaya toleransi yang sangat kental dalam masyarakat Indonesia, pun kental diterapkan dalam konteks budaya terlambat. Sehingga toleransi yang maknanya sikap menenggang, menghargai, membiarkan, atau membolehkan pendirian yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri, menjadi bermakna negatif. Karena di mana ada  keterlambatan, di situ ada toleransi.

Pertanyaannya lagi, dari mana ajaran budaya terlambat atau jam karet ini di dapat oleh rakyat Indonesia, mulai dari tingkat jelata (rakyat biasa), hingga rakyat yang memposisikan dirinya elite negeri? Sepertinya karena masyarakat Indonesia yang kental dalam budaya toleransi, menjadikan terlambat atau jam karet menjadi hal yang lumrah (lazim, kaprah, umum), wajar, dan dimahfumi (paham, mengerti, tahu).

Terkait hal terlambat, dalam ajaran agama apa pun, dalam pendidikan di bangku sekolah dan kuliah, dalam aturan di tempat kerja, dll, dipastikan menjadi aturan yang ketat, bukan untuk ditoleransi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun