Hari ini, Rabu (4/12/2024) TC Timnas Indonesia di Bali berakhir. Namun, kepada awak media, Manajer Timnas Indonesia Sumardji menyatakan fisik para pemain tim Piala AFF 2024 selama menjalani pemusatan latihan (TC) di Bali masih jauh dari harapan pelatih Shin Tae-yong (STy).Â
Padahal Pratama Arhan dan kawan-kawan akan melakoni pertandingan pertama Grup B Piala AFF 2024 dengan melawan Myanmar di Yangon pada 9 Desember 2024.
Kisah klasik
Terjepit oleh berbagai kondisi dan situasi, dalam Piala AFF 2024, membuat STy tidak dapat berbuat banyak untuk menyiapkan Timnas Indonesia di event paling bergengsi di Asia Tenggara ini.
Andai saja, Piala AFF adalah bagian dari kalender resmi FIFA, meski kelas dan level turnamen hanya tingkat Asia Tenggara, STy tentu dapat menggunakan jasa pemain-pemain terbaik yang layak masuk Timnas Indonesia.
Sebab Piala AFF tidak masuk kalender FIFA, maka persoalan pemain menjadi masalah. Karena klub-klub pemilik resmi para pemain akan mudah menolak atau tidak mengizinkan pemain yang digajinya, bergabung ke Timnas.
Atas fakta ini, maka STy pun hanya dapat menggunakan jasa pemain yang dapat dilepas oleh klub. Pilihannya, STy hanya memanggil para pemain muda, plus beberapa pemain senior yang memang diizinkan oleh klubnya.
Meski begitu, Piala AFF 2024 tetap ajang paling bergengsi di Asia Tenggara. Karenanya, PSSI pun tetap mematok target dapat masuk babak final.
Pertanyaannya, apakah target itu logis? Sementara, dari pemberitaan yang sudah dilansir oleh berbagai media, ternyata, skuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, menjadi skuat termuda, yang rata-rata usia pemainnya baru 20 tahun, dari 10 negara peserta.
Karenanya, saat TC, STy pun menemukan masalah klasik yang mendera pemain Indonesia, seperti yang diungkap oleh manajer Timnas, bahwa para pemain masih terkendala masalah fisik (speed).
Saya pun yakin, terkait kondisi para pemain ini, apalagi beberapa pemain juga ada yang baru pertama dipanggil STy, maka persoalan pemain, yang jauh dari harapan akan menjalar ke masalah intelegensi, personality, dan teknik. Artinya, Timnas muda ini, masih memiliki kekurangan yang lengkap di semua sektor rapor dan standar TIPS pemain. Kurang dalam hal teknik, intelegensi, personality, dan speed.
Namun, atas nama regenerasi dan di dalamnya juga disertakan para pemain senior yang sudah berpengalaman hingga sudah memiliki jam terbang dalam laga Kualifukasi Piala Dunia 2026 Ronde 3 Asia, maka saya yakin, keberadaan mereka akan signifikan pengaruhnya kepada para pemain regenerasi khususnya dan Timnas Piala AFF sendiri.
Semoga target hingga masuk babak final dapat tercapai. Bahkan dapat meraih juara untuk pertama kalinya. Menghapus catatan buruk selama ajang Piala AFF di gelar, karena belum pernah meraih juara, 6 kali masuk partai final, tetapi selalu gagal.
Hanya, melihat komposisi pemain yang ada dengan tajuk regenerasi, lalu melihat komposisi pemain lawan-lawannya, secara realistis dan matematis, target masuk final saja tidak logis.
Tetapi, sekali lagi, hasil laga dalam sepak bola, sering tidak sama dengan catatan matematis. Jadi, harapan Timnas Indonesia masuk babak semi final, masih logis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H