Sehingga senantiasa dapat mengingatkan diri sendiri, merefleksi diri untuk saya pribadi, anggota klub dan SSB (pengurus, orang tua, siswa, pemain, dan lainnya).
Bukan mencetak siswa/pemain menjadi pemain sepak bola amatir, profesional, Liga, atau Timnas. Tetapi membantu membentuk karakter: tahu diri, tahu berterima kasih, peduli, simpati, empati, disiplin, bertanggung jawab, konsisten, santun, berbudi, kreatif, inovatif, cekatan, tidak mengandlakn orang lain, tidak bergantung, tidak egois, tidak individualis hingga membumi dan rendah hati, bekal untuk kehidupan nyata. Di rumah, di lingkungan masyarakat, di pekerjaan, hingga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebab kompeten soft skill (kepribadian) dan hard skill (intelektual)nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H