Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kalah dari China, Momentum STy untuk Mau Mendengar, Membumi, Rendah Hati, dan Meminta Maaf

16 Oktober 2024   19:36 Diperbarui: 16 Oktober 2024   19:45 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan yang sangat saya prihatinkan, STy sama sekali tidak ada kata-kata meminta maaf kepada publik sepak bola Indonesia yang lebih banyak mendukung keberadaannya di Indonesia.

Bahkan, saya kutip dari laman resmi PSSI, Rabu (16/10/2024), STy seolah menyalahkan pemain Indonesia dengan menyebut bahwa China memiliki motivasi untuk menang yang lebih tinggi daripada Tim Merah Putih dalam duel Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia putaran ketiga, Selasa (15/10/2024) malam.

Luar biasa, bukan ssbagai pedagog dan katalis, malah menyebut, kekalahan itu salah satunya dipengaruhi oleh keinginan menang antar kedua negara yang berbeda. Dan mengucapkan:

"Selamat kepada China yang telah memenangkan pertandingan ini," ucap STy.

Harus rendah hati

Sikap STy saya pikir tidak pantas. Bila STy pedagog dan katalis bagi tim, maka STy akan rendah hati, mengakui kesalahan bahwa kekalahan atas China, STy lah yang bertanggung jawab. Artinya mengakui salah karena yang meramu tim adalah STy, bukan tim pelatih apalagi pemain.

Terlebih, STy juga memiliki pemain berkualitas yang melimpah dalam skuat.

Jadi, meski kekalahan atas China bukanlah akhir dari segalanya. Kualifikasi juga baru 4 laga, STy harus belajar agar tidak keras kepala, belajar rendah hati, mau mendengar masukan dan kritikan.

Terlebih usai kekalahan, Erick Thohir pun berjanji akan melakukan evaluasi atas kekalahan dari China.

Ingat, publik merasakan, STy meremehkan China dengan komposisi pemain yang coba-coba. Sebelumnya, wartawan Bahrain sampai bertanya, latihan timnas becanda, bagaimana mau menghadapi Bahrain?

Ini adalah indikator-indikator cara kerja STy yang sepertinya tidak ilmiah dan tidak terstruktur. Seolah, STy hanya melakukan "yang tiba saat, tiba akal".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun