(7) Tidak menerima
Sering memberikan kritik kepada orang lain, namun ketika balik dikritik, justru marah. Tidak bisa menerima kritik yang ditujukan padanya, bereaksi defensif atau merasa tersinggung saat menerima feedback atau saran dari orang lain. Cenderung mencari alasan dan pembelaan untuk membenarkan tindakannya.
(8) Â Perhatian
Sering kali, orang yang palsu berusaha untuk selalu menjadi pusat perhatian dengan cara yang berlebihan. Mereka melakukan ini untuk mengalihkan fokus dari ketidakjujuran mereka, berusaha tampil baik agar orang lain terkesan, seperti "drama" Mulyono, he he.
Ketahuilah bahwa (8) ciri-ciri kepalsuan itu, pernah saya bawakan di panggung teater saat saya memerankan tokoh Lurah, lho. Sangat sulit memerankannya sscara natural. Perlu latihan privat dengan Suhu teater. Tidak instan. Penuh perjuangan dan pengorbanan.
Dan, dalam kehidupan nyata, semoga saya selalu dapat terhindar menjadi golongan manusia yang palsu, licik, munafik. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H