Timnas Indonesia U-20 akan menentukan nasibnya sendiri pada Minggu 29 September 2024, saat meladeni Yaman dalam laga pamungkas fase grup di Stadion Madya mulai pukul 19.30 WIB. Sebab, hanya juara grup yang akan lolos otomatis ke Piala Asia U-20 2025. Sementara, runner-up akan mengadu nasib dengan peserta dari grup lain.
Layak atau tidak?
Kendati Indonesia hanya membutuhkan hasil imbang untuk menjadi juara grup, karena unggul selisih gol dari Yaman, namun melihat performa anak-anak Garuda di laga pertama vs  Maladewa, yang susah payah menciptakan gol. Lalu, laga kedua fase grup vs Timur Leste, yang sempat kebobolan satu gol, pun susah payah membuat gol, maka laga versus Yaman, akan menjadi deskripsi lengkap, apakah Timnas Indonesia U-20 layak dan memiliki standar level Asia?
Proses dibentuknya tim ini cukup panjang perjalanannya. Publik sepak bola nasional dapat mengikuti prosesnya via jejak digital.
Namun, dari seluruh pemain yang pernah masuk tim dengan sistem promosi dan degradasi, akhirnya, di Kualifikasi ini, mereka adalah yang dianggap terbaik, karena belum ada yang lebih baik lagi dari mereka.
Layaknya sebuah timnas, seharusnya, setiap pemain memenuhi standar teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS) ukuran timnas. Tetapi sudah berkali-kali saya ulas, bahwa di tim ini, sangat minim pemain yang memenuhi standar cerdas intelegensi dan personality.
Faktanya, saat versus Maladewa danTimor Leste, semua publik dapat menilai. Sementara netizen yang belum cerdas malah menyalahkan pelatih. Padahal pelatih sudah menggunakan analisis, game plan, strategi, dan taktik yang mumpuni. Tetapi siapa yang mempraktikan di lapangan?
Saya paham, beberapa pemain nampaknya tidak "nyampe" dengan arahan pelatih. Ini mengingatkan nasihat Shin Tae-yong (STy) di timnas senior. Percuma banyak memberikan arahan dan instruksi kepada pemain yang "bodoh", lemah intelegensi. Semakin diberikan arahan dan masukan, pemain yang "bodoh" malah akan tambah "ngawur" bermainnya.
Lihatlah timnas senior terkini, versus Arab Saudi dan Australia, Â berapa pemain asli binaan Indonesia yang dimainkan, karena dianggap STy memenuhi standar untuk level bermain di kancah Asia?
Saya pun yakin, Indra Sjafri berpikir sama seperti STy. Berapa pemain sih? Yang ada di skuat timnas U-20 yang benar-benar layak memenuhi standar pemain timnas untuk level Asia? Jawabnya, pasti, hanya satu, dua, atau tiga pemain.
Untuk itu, mari kita buktikan, bagaimana anak-anak bermain versus Yaman. Hasilnya akan mendeskripsikan, timnas U-20 ini layak tidak bersaing di Piala Asia.
Meski misalnya nanti mampu menang, tetap akan dapat kita lihat, apakah tim ini layak dipertahankan sampai di Piala Asia.
Versus Timor Leste saja, oleh satu pemain bernomor punggung 7, sektor belakang diacak-acak. Ini karena pos yang biasa diisi pemain cerdas, diberikan kursinya untuk pemain lain yang jauh dari cerdas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H