Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Maaf Netizen, Julukan "King Indo" Tidak Etis, Semoga "King Garuda" Pecundangi Australia

9 September 2024   22:48 Diperbarui: 9 September 2024   22:53 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Skuat Timnas Indonesia sekarang, kekuatannya tidak dapat lagi diukur oleh posisi ranking FIFA mau pun head to head dengan calon lawan di ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2024.

Atas latar belakang keberadaan skuat Garuda asuhan Shin Tae-yong (STy) terkini, yang sangat "diperjuangkan" oleh Erick Thohir, sudah saya ulas sebelum bentrok dengan Arab Saudi, bahwa Garuda sekarang bukan tim remeh. Seperti yang diprediksi oleh media massa internasional.

Media massa dan publik sepak bola dunia pun akhirnya tahu, bahwa Garuda bukan lagi tim remeh, karena faktanya, anak asuh STy mampu mencuri poin 1 dengan menahan imbang Arab Saudi di laga perdana Grup C, Jumat (6/9/2024) di King Abdullah City Sports Stadium, Jeddah.

Australia korban berikutnya

Sukses mencuri poin di kandang Arab Saudi, kini Timnas Garuda siap menjadikan Australia korban berikutnya, tentunya tetap dengan kunci:

(1) Game plan, strategi, dan taktik STy tepat.

(2) Pemain yang dipercaya turun sesuai game plan, strategi, dan taktik, benar-benar cerdas TIPS, terutama bagian I dan P.

Jujur, saya kawatir bila STy malah menurunkan pemain yang sudah bebas hukuman kartu kuning, tetapi pemain ini justru sering menjadi titik lemah Timnas di barisan belakang. Pun sangat gemar mengoleksi kartu kuning akibat lemah I dan P.

(3) Strategi dan Taktiknya, meski berstatus tuan rumah, didukung suporter, jangan gegabah bermain menyerang.  Minimal tetap bermain sabar,  aman di sektor belakang, baru melakukan serangan dengan kecepatan. JANGAN bermain terbuka. Sebab, serangan Australia tajam.

(4) Semua pemain meminimalisir kesalahan, tidak sok coba-coba menguasai bola, tidak ceroboh, tidak egois, tidak individualis.

(5) Tidak terprovokasi lawan yang tujuannya mengacaukan personality (emosi), hingga tidak berpikir cerdas (otaknya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun