Rabu petang, 21 Agustus 2024, "Peringatan Darurat" menjadi Trending Topic. Berbagai media massa, televisi, dan medsos pun menyoroti hal tersebut. Sebab warganet ramai-ramai mengunggah gambar lambang Burung Garuda dengan latar belakangan berwarna biru tua bertuliskan 'Peringatan Darurat'.
Tak pelak unggahan ini menjadi trending topic di platform X alias Twitter dengan Peringatan Darurat. Unggahan yang sama juga dibagikan sejumlah warganet via Instagram Stories.
Terlebih, di media massa dan televisi, Rabu petang (21/8/2024) menyiarkan berita bila Baleg DPR anulir Keputusan MK dengan sandiwara revisi UU Pilkada.
Di beberapa media, diungkap gerakan massal "Peringatan Daeurat" tersebut merupakan ajakan kepada masyarakat untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2024).
Demi merespons ugal-ugalannya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati revisi Undang-Undang Pilkada yang menganulir putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang menetapkan syarat baru dalam pengajuan calon kepala daerah.
Jangan main-main dengan Raja Jawa
Apalagi dalam waktu yang bersamaan, Ketua Umum Golkar yang baru (baca: hasil skenario?), di tengah sambutannya, Rabu (21/8/2024) menyebut "Jangan main-main dengan Raja Jawa".
Arah bicara Bahlil ini sangat jelas, terlebih bila dikaitkan dengan rekaman video yang sudah beredar, diduga di dalamnya ada suara Jokowi yang arah bicaranya pun seperti titah Raja, untuk jangan ada yang main-main dengan dirinya.
Karena itu, sepertinya, Putusan MK pun dianggap sebagai hal yang main-main dan melawan Raja Jawa. Baleg DPR dan Pemerintah pengusung Raja Jawa pun melakukan pembangkangan terhadap putusan MK. Sangat memalukan dan memilukan.
Lihatlah keresahan warganet.
Saya kutip dari Liputan6.com, Rabu petang (21/8/2024), berikut keresahan warganet: