Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kado Indah HUT RI ke-79, Panggung Maestro, Wajah Asli Indonesia

16 Agustus 2024   23:28 Diperbarui: 16 Agustus 2024   23:30 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam HUT RI ke-79, bangga dapat ikut menjadi saksi tampilnya para maestro seni pertunjukan nusantara di Gedung Kesenian  Jakarta, Jumat malam,16 Agustus 2024 dalam tajuk Panggung Maestro VI.

Panggung Maestro VI

Panggung Maestro VI dipersembahkan oleh Yayasan Bali Purnati bekerja sama dengan Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, dan didukung oleh Yayasan Taut Seni dan Bumi Purnati Indonesia. Dihelat di Gedung Kesenian Jakarta pada Kamis-Jumat, 15-16 Agustus 2024.

Untuk diketahui, Panggung Maestro adalah panggung penghargaan bagi para maestro yang telah mendedikasikan hidup mereka dalam menjaga dan merawat seni tradisi sehingga budaya bangsa kita tetap lestari hingga kini.

Sepanjang karier yang ditekuni, umumnya sudah lebih dari setengah abad para maestro ini telah mendarmabaktikan kecakapan mereka menggubah karya seni tradisi, melakoninya dengan penuh kesetiaan, sekaligus mewariskannya kepada generasi berikutnya sebagai mutiara bernilai tinggi.

Dalam kesempatan ke-VI, panitia mempersembahkan penampilan para maestro dari Sumatra Barat dan Jawa Barat yang memiliki pengalaman menjadi duta kesenian tradisi Indonesia yang mengiringi Presiden Soekarno. Mereka adalah

Sumatra Barat:
(1) Hj. Anita Chairunnisa (81 tahun), Tari Serampang Dua Belas.
(2) Raminah Garingging (89 tahun), Tari Tortor Panisumbah.
(3)Jelasmen Sitanggang (61 tahun), Tari Toping-toping Huda-huda.

Jawa Barat:
(1) Irawati Durban Ardjo (81 tahun), Tari Badaya Rancaekek.
(2) Indrawati Lukman (80 tahun), Tari Putri Relati/Kandagan.
(3) Muh. Aim Salim (84 tahun), Tari Lenyepan naek Monggawa.

Tumbuhkan kepedulian

Dalam kesempatan Panggung Maestro ke-VI ini, tidak berbeda dengan Panggung Maestro pertama yang diselenggarakan pada Juli 2023, lalu panggung kedua hingga kelima, panitia berharap penampilan para maestro dapat meningkatkan apresiasi, menumbuhkan kepedulian, dan memantik daya kreatif dalam upaya pemeliharaan dan pengembangan seni dan budaya di Indonesia.

Terlebih, kekayaan dan keragaman kesenian tradisi Indonesia bukanlah warisan benda mati, melainkan aset hidup yang sangat berharga, yang dapat memperkuat kearifan sosial, ketahanan martabat, dan pertumbuhan sosial-ekonomi seniman dan masyarakat pendukungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun