Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

63 Tahun Ganesha: Keberhasilan Alumni (IKAGA) Bukti Hasil Pendidikannya

16 Agustus 2024   08:16 Diperbarui: 16 Agustus 2024   08:18 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Suparono JW


"Sekolah" yang berhasil mendidik, dengan pondasi etika dan moral, melahirkan manusia sukses, hebat, tahu diri, peduli, dan rendah hati.

(Supartono JW.16082024)

Selamat 63 tahun SMANSA, Ganesha (16 Agustus 1961-2024). Semoga senantiasa melahirkan manusia-manusia hebat dan sukses yang tahu diri, peduli, dan rendah hati. Aamiin.

IKAGA, bukti Ganesha

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri P dan K No. 24/SK/B III pada tanggal 12 Oktober 1961, SMA Negeri 1 Purbalingga Jawa Tengah, Lahir.

Berlambangkan Dewa Ganesha, setelah berproses mendidik selama 63 tahun, peserta didik lulusan SMA Negeri 1 Purbalingga, dengan adanya Ikatan Alumni Ganesha (IKAGA), benar, mampu menguasai Ilmu pengetahuan demi kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tahun lalu (2023), saat  Ganesha berusia 62 tahun, alamamater Ganesha lintas angkatan sudah membuktikan dengan menggelar kegiatan Temu Akbar atau Tebar Alumni SMAN 1 Purbalingga.

Selama 62 tahun, torehan yang dicapai hasil proses pendidikan itu, telah melahirkan alumni-alumni yang dapat amanah menduduki jabatan-jabatan penting dan terhormat di negeri ini. Alhamdulillah.

Kini di usia 63 tahun, catatan torehan itu, yakin bertambah. Aamiin.

Kembali ke Tebar Alumni, rangkaian kegiatannya adalah melakukan penanaman pohon di kawasan Lembah Wuni, Metenggeng Kecamatan Bobotsari, dengan menyiapkan 30 ribu bibit tanaman, baik tanaman keras maupun buah. Tidak hanya di Lembah Wuni saja bibit itu di tanam, namun tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Purbalingga.

Kegiatan tanam pohon, selaras dengan tema Tebar Alumni, yaitu 'Tilik' atau dalam bahasa Indonesia mengunjungi.
"Mottonya adalah Tilik yang di jabarkan menjadi beberapa, yaitu Tilik Belik, Tilik Si Mbah, dan Tilik Peken".

Tilik Belik, artinya mengunjungi, merawat, dan menjaga ketersediaan air. Belik sendiri dalam bahasa Jawa adalah genangan atau aliran air yang langsung dari mata air. Air sebagai sumber kehidupan, maka sangat penting untuk terus di jaga. Salah satunya dengan melakukan penanaman pohon.

Sementara, Tilik Si Mbah, artinya mengunjungi para orang tua, termasuk pada mantan guru yang pernah mengajar.

Lalu, Peken dalam bahasa Indonesia artinya pasar. Tilik Peken dalam hal ini, implementasinya adalah mengunjungi rekan-rekan alumni atau masyarakat yang bergerak pada sektor UMKM. Sebagai saudara almamater, akan memberikan dukungan terhadap usaha yang mereka jalani.

Selain Program Tilik, juga ada kegiatan pembangunan tandon air di wilayah Pengadegan.

Kegiatan utama Tebar lainnya selain sharing berbagai bidang oleh Alumni yang telah "berhasil" dan menjabat di ranah penting negeri ini dengan para peserta didik (adik-adik) Ganesha, yang saya catat adalah
(1) Kamis, (28/9/2023) ada Ikaga Sharing, donor darah.
(2) Jumat, (29/9/2023) Jumat Berkah Ganesha (JBG), ada program penghijauan.
(3) Minggu (30/9/2023) mulai dari Gowes Merdeka, Ikaga Funs Day, UMKM Fair, Workshop Cartoon, Mini Outbond, Senam, Live Musik, serta Malam Ramah Tamah lintas angkatan, di dalamnya ada konser angklung, pameran lukisan dan lelang untuk penggalangan dana.

Keberadaan IKAGA, sudah pasti menjadi bukti nyata keberhasilan proses pendidikan yang dilakukan SMAN Negeri 1.

Sekolah yang besar

Nama besar sekolah di antara sebabnya karena kehebatan peserta didiknya. Kini, peserta didik ingin menjadi orang sukses dan hebat karena nama besar sekolahnya.

Karenannya, rasa memiliki, rasa terima kasih, rasa syukur, dan rasa lainnya terhadap almamater yang sudah mengantar dan membentuk kita menjadi manusia yang manusia, wajib dijaga dan dirawat sepanjang waktu, selama nafas ini masih ada.

Manusia yang manusia itu, kaya pikiran dan kaya hati. Berbudi, tahu diri, tahu terima kasih, peduli, punya simpati-empati, dan rendah hati. Cerdas intelektual, sosial, emosional, analisis, kreatif-imajinatif-inovatif, dan Iman (Iseaki).

Sekali lagi, selamat 63 tahun SMANSA, Ganesha (16 Agustus 1961-2024). Semoga senantiasa melahirkan manusia-manusia hebat dan sukses yang tahu diri, peduli, dan rendah hati. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun