setelah SSB Sukmajaya melewati usia SEPEREMPAT ABAD, 25 tahun, proses pendidikan, pelatihan, dan pembinaan tetap konsisten sebagai SSB Pembinaan Murni.SSB Pembinaan Murni
SSB Pembinaan Murni yang dimaksud adalah mendidik, melatih, dan membina siswa yang memiliki kemampuan teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS) dalam permainan sepak bola, mulai dari yang nilai rapor TIPSnya 0 tanpa ada seleksi.
Syaratnya, orang tua siswa LULUS Wawancara dan berkomitmen menjadi Anggota Keluarga SSB Sukmajaya dengan disiplin mengikuti aturan yang ditetapkan.
Meski ada perbedaan nilai awal rapor TIPS, dari nilai 0-100, semua siswa tetap memiliki hak yang sama untuk disertakan dalam semua turnamen/kompetisi, sebab semua siswa, labelnya atau statusnya sama, yaitu pemain utama, tidak ada pemain cadangan.
Saat bertanding dalam turnamen/kompetisi, siapa siswa yang dimainkan terlebih dahulu, kemudian siapa yang berikutnya, itu adalah bagian dari stategi dan taktik. Bangku (bench) pemain tetap berfungsi sesuai maknanya, yaitu bangku pemain. Bukan bangku cadangan.
Sebagai SSB Pembinaan Murni, SSB Sukmajaya juga memberikan kesempatan siswa dari SSB lain bergabung dengan syarat kerjasama kekeluargaan sesuai ketetuan yang ditetapkan, untuk menjadi bagian Tim SSB Sukmajaya dalam turnamen/kompetisi, tanpa siswa harus diseleki nilai rapor TIPSnya.
SDM berkualitas, bukan kuantitas
Setelah seperempat abad, 25 tahun, pendidikan, pelatihan, dan pembinaan di SSB Sukmajaya tetap sama: "Belajar kehidupan nyata melalui permainan sepak bola."
Tetapi tidak lagi berpikir berapa jumlah dan banyaknya siswa yang ada (kuantitas). Karena alumni SSB Sukmajaya sudah ribuan jumlahnya. Dalam kehidupan nyata, ada yang berkesempatan menjadi pemain Timnas Indonesia. Tetapi arah utamanya adalah berkarir untuk mata pencaharian. Ada yang menjadi Tentara, Polisi, ASN, BUMN, wiraswasta, dan sebagainya.
Orientisinya adalah menampung sumber daya manusia (SDM) siswa dan orang tua yang BERKUALITAS, yaitu berkomitmen menjadi bagian Keluarga SSB Sukmajaya dengan tertib dan disiplin mengikuti aturan yang ada. Jujur, komunikatif, bertanggung jawab. Tahu hak dan kewajiban serta mematuhi dan menghargainya.
Karenanya, jelang 27 tahun SSB Sukmajaya (10 Juni 2025), SSB Sukmajaya tetap sebagai wadah kekeluargaan untuk belajar etika moral, dan spiritual untuk keberhasilan siswa di kehidupan nyata menjadi manusia yang berbudi, tahu diri, dan rendah hati, melalui permaian sepak bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H