Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menafsir Kata 'Wajar' yang Benar dan Baik

12 Agustus 2024   12:32 Diperbarui: 12 Agustus 2024   13:43 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Inilah hal tidak wajar yang dipaksakan untuk tetap disebut wajar. Rakyat dipaksa untuk menelan paradigma baru tentang makna wajar versi Jokowi. Padahal, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna wajar adalah biasa sebagaimana adanya tanpa tambahan apa pun, menurut keadaan yang ada, sebagaimana mestinya. Sementara wajar menurut Kamus Besar Bahasa Jokowi (KBBJ), wajar adalah tidak biasa sebagaimana adanya, ada tambahan apa pun, menurut keadaan yang ada, tidak sebagaimana mestinya.

Apakah karena keadaan transisi, karena ada IKN yang masih proses, peringatan HUT RI ke-79 harus diselenggarakan di dua tempat, Jakarta dan IKN? Siapa sebenarnya yang mengharuskan? Sepertinya, Jokowi sendiri yang merencanakan. Bila peringatan HUT RI memang harus di dua tempat, bagaiaman agar tidak membuat Kamus Baru untuk makna wajar? Solusinya, anggaran HUT RI tetap sesuai anggaran biasa, tidak harus nambah. Bila tetap memaksa untuk disebut wajar, jangan ada tambahan anggaran yang memakai uang rakyat. Coba pakai anggaran dari dana pribadi atau para pemodalnya, deh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun