Inilah pertama kalinya negeri yang dijuluki oleh netizen sebagai negeri "Konoha" pemerintahannya akan merayakan HUT RI ke-79 di dua lokasi, yaitu Jakarta dan IKN.
Jangankan anggaran untuk peringatan HUT yang akan dilaksanakan di dua lokasi. Anggaran merampungkan infrastruktur di IKN yang dikebut bak cerita Rara Jonggrang saja dilakukan dengan sangat tidak memikirkan pikiran dan perasaan rakyat.
Malah, dengan dalih agar dalam Pilkada 2024 tidak memihak, para bupati, wali kota, dan gubernur pun, diundang ke IKN untuk rapat secara off line. Luar biasa.
Apa sejatinya yang ada dalam benak pemimpin ini? Kalau boleh bertanya, sejak jadi pemimpin, berapa rupiah uang pribadi yang didapat secara halal, diamanahkan untuk "kegiatan" rakyat?
Tetapi, yang kini rakyat tahu, demi ambisi pribadi dan mungkin ada pihak yang berkepentingan, IKN, HUT RI, seolah menjadi sesuatu yang sangat urgen, primer, dan sangat penting bagi "mereka", tetapi abai terhadap kondisi rakyat yang masih kelaparan, bodoh, miskin, dan menderita.
Saya pikir, HUT RI ke-79 akan dicatat oleh segenap rakyat di negeri ini, sebagai HUT "istimewa" untuk pemimpin dan kelompoknya. Sementara bagi rakyat adalah HUT "mengelus dada".
Saat rakyat yang masih belum mendapat kesempatan pendidikan, masih miskin, masih menderita, hanya menjadi "penonton" pesta pora pemimpin dan kelompoknya dari uang rakyat, rakyat jelata bisa apa?
Semoga, saya, kita, dapat senantasa menjadi manusia yang pandai bersyukur, tahu diri, sadar diri, rendah hati. Amanah bila diberikan kepercayaan. Sehingga tidak terjerumus kepada "perbuatan aneh".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H