Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Indra Sjafri, Mendulang Prestasi, Mumpuni dalam 4 Kompetensi

31 Juli 2024   17:57 Diperbarui: 31 Juli 2024   18:00 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bola Kompas.com

Indra Sjafri=Guru. Sebagai pelatih, memiliki semua kemampuan kompetensi guru, di luar lisensi pelatih. Oleh karena itu, setiap Tim Nasional Indonesia yang dipercayakan untuk diampunya, selalu menorehkan prestasi yang MENGHARUMKAN nama bangsa dan negara di Asia Tenggara, diketahui bangsa-bangsa Asia dan dunia.

Empat kompetensi

Saya melihat dan memiliki catatan bahwa Indra kompeten dalam kepribadian, kompeten dalam pedagogi, kompeten dalam sosial, dan kompeten dalam profesional, khususnya dalam menangani setiap Timnas yang dipercayakan kepadanya dan dapat menyelami pikiran dan hati setiap pemain sesuai empat kompetensi tersebut.

Apa yang paling mencolok dari kepemelimpinan Indra Sjafri? Saya melihat dan mencatat bahwa Indra selalu mengutamakan pendekatan sosial kepada pemain yang dipilihnya. Lalu menyelami kepribadian dan karakter pemain.

Berikutnya, setelah memahami kondisi sosial, kepribadian dan karakter pemain, maka kemampuan pedagogi Indra diterapkan dalam membimbing para pemain secara proposional dan profesional di kepelatihan, sehingga pemain yang berhasil dididiknya, bukan hanya berkembang dalam hal "teknik (T) dan speed (S)" sepak bolanya, tetapi tergarap dan berkembang intelegensi (I) dan personalityny (P) khususnya di lapangan sepak bola.

Atas dasar kemampuan dan kompetensi Indra tersebutlah, maka, setiap Timnas yang diampunya, bukan hanya berproses selama TC, Uji Tanding, Turnamen antara, di dalam Turnamen/Kompetisi yang sebenarnya pun, sejak laga awal fase Grup hingga babak gugur semi final dan final, Indra selalu mempercayakan skuat terbaik turun ke lapangan sesuai hasil proses tersebut.

Sesuai proses, pemain yang unggul dalam T dan S, namun lemah dalam I dan P, terus diasuh, dibimbing dengan kemampuan empat kompetensinya, sehingga, pemain lemah I dan P dan memperbaiki diri. Mampu mengimbangi pemain yang T, I, P, dan S atau TIPSnya sudah mumpuni.

Sebagai contoh, raihan trofi terbaru, dari 23 pemain yang masuk skuat Timnas Indonesia U-19, saya catat hanya sekitar 8 pemain yang memiliki nilai rapor TIPS sesuai standar Timnas/sesuai KKM. Tetapi, setiap laga, 8 pemain yang selalu dipercaya turun gelanggang, mampu membimbing pemain yang masih rendah I dan P.

Prestasi tidak instan

Atas kompetensi Indra Sjafri yang selalu diasah, Indra Sjafri berhasil meraih empat kemenangan dari lima partai puncak. Teranyar membawa Timnas Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2024 setelah menyingkirkan Thailand U-19 0-1.

Dalam laga final itu, sejatinya Thailand U-19 lebih mendominasi. Tetapi strategi dan taktik Indra Sjafri didukung oleh penjaga gawang dan para pemain belakang yang cerdas TIPS, Thailand tidak mampu menembus dan kalah.

Final perdana Indra Sjafri adalah pada Piala AFF U-19 2013. Ketika itu, Timnas Indonesia U-19 era Evan Dimas berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 7-6 lewat adu penalti, setelah bermain imbang 0-0.

Kemenangan berikutnya didapat pada final Piala AFF U-22 2019. Indra Sjafri membawa Timnas Indonesia U-22 membungkam Thailand dengan skor 2-1 pada partai puncak.

Adapun kemenangan ketiga terjadi pada final SEA Games 2023, dan lagi-lagi melawan Timnas Thailand. Pada partai puncak tersebut, Timnas Indonesia U-22 bahkan membungkam Thailand dengan skor 5-2 hingga babak tambahan.

Sejarah juga mencatat bahwa Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri sempat lolos ke Perempat final Piala Asia U-19 2018, setelah finis sebagai runner-up Grup A di bawah Qatar.

Timnas Indonesia U-19 saat itu mengungguli UEA dan Taiwan yang menjadi lawan di Grup A.

Jika lolos ke perempat final akan membuat Timnas Indonesia U-19 otomatis ambil bagian di Piala Dunia U-20 2019. Sayangnya, Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan kalah 0-2 dari Jepang sehingga gagal lolos ke Piala Dunia U-20 2019.

Selamat Indra Sjafri. Berbekal kompetensi yang mumpuni, terutama kompetensi pedagogi ala Indra Sjafri, sebab tahu keadaan sosial dan kepribadian pemain, maka diasuh dengan cara profesional, Timnas Indonesia yang Anda asuh, selalu menorehkan prestasi yang mengharumkan nama bangsa dan negara khususnya di Asia Tenggara, tetapi bangsa Asia dan Dunia pun tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun