Laga Timnas Indonesia U-19 versus Malaysia U-19 di babak semifinal Piala AFF U-19 2024 yang akan dihelat di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Sabtu (27/7/2024) pukul 19.30 WIB tidak lagi sekadar hanya persoalan harus menang, tetapi lebih prinsip adalah masalah gengsi. Prinsip adalah kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya.
Saat komunikasi via WhatsApp (WA) dengan saya, sesusai laga terakhir fase Grup meladeni Timor Leste, sebab sesuai analisis saya dalam tiga laga fase Grup, pasukan Garuda U-19 yang berkekuatan 23 pemain, dari 22 pemain yang sudah diberikan kesempatan merumput, catatan saya tidak lebih dari 8 pemain yang memiliki kecerdasan intelegensi (I) dan personality (P) lebih dari 8 orang.
Indra pun mengakui bahwa "butuh waktu untuk level lebih tinggi, apalagi kalau bicara I dan P."
Karenanya, kepada awak media, menjelang duel versus Malaysia, Indra tidak terlalu menghiraukan soal hasil yang akan didapat anak asuhnya. Namun menurutnya, ada adu gengsi yang tersaji dari antar negara. Apalagi, Indonesia dan Malaysia memiliki rivalitas yang cukup mengikat.
"Saya setuju bahwa pertandingan usia muda itu menang bukan segalanya. Tetapi kalau sudah masuk ranah pertandingan antar negara, saya tetap dengan filosofi itu, paham dengan filosofi itu," kata Indra dalam konferensi jelang laga kontra Malaysia U-19, Jumat (26/7/2024).
"Tapi gengsi negara harus kita perjuangkan, dan itu yang  disampaikan ke anak-anak bahwa pertandingan antar negara, bukan pertandingan antar filosofi, tapi ada gengsi di situ, termasuk juga dari Malaysia, lawan Australia, dari Thailand juga," tambah Indra.
Prinsip gengsi
Atas fakta-fakta tersebut, maka laga yang akan tersaji nanti bagi para pemain Garuda yang sudah diidentifikasi oleh Indra selama tiga laga di fase Grup, publik dan media pun juga dapat menilai, kira-kira mana 18 pemain yang akan diberikan kepercayaan mengenakan jersey Timnas. Mana 11 pemain pertama, 7 pemain berikutnya, dan bagaimana game plannya, tentu Indra sudah menemukan racikannya.
Namun, dengan catatan minimnya pemain yang memiliki I dan P mumpuni, ini akan menjadi kendala besar bagi pasukan Garuda untuk memenangi laga.
Malaysia U-19 jelas bukan lawan yang mudah. Selain berstatus sebagai juara bertahan di ajang ini, skuat muda Harimau Malaya juga merupakan tim paling produktif di Piala AFF U-19 2024 dengan catatan 17 gol. Meski 11 gol di antaranya masuk ke gawang tim paling lemah, Brunei.
Malaysia U-19 juga memiliki catatan lebih baik ketika menghadapi Timnas Indonesia U-19. Mereka mengantongi dua kemenangan dan empat imbang dari enam pertemuannya kontra Skuat Garuda Nusantara.
Harga diri
Untuk itu, sebab di dalamnya ada hal prinsip, yaitu persoalan gengsi dan harga diri bangsa, meski stok pemain dalam skuat Garuda, masih sangat terbatas pemain yang mumpuni dalam I dan P, saya yakin, Indra akan mampu membimbing para pemain dengan pedagogi ala Indra Sjafri.
Pemain-pemain yang masih nampak egois, individualis, sok berlama-lama menguasai bola, tidak cermat mengambil keputusan, mudah kehilangan bola, lemah dalam passing-control, mau tidak mau akan tetap ada yang dimainkan oleh Indra Sjafri. Karena saya hanya mencatat hanya sekitar 8 pemain yang mumpuni dalam I dan P di skuat ini.
Semoga, dengan kondisi yang ada, persoalan prinsip, yaitu gengsi dan harga diri bangsa menjadi perhatian semua pemain, sehingga semua pemain yang diberikan kepercayaan merumput, WAJIB menempa diri untuk benar-benar konsentrasi dan menyadari kelemahan I dan P-nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H