Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas U-16 Strategi Cerdas = Gulung Vietnam, Komentator TV Mengganggu

3 Juli 2024   17:32 Diperbarui: 3 Juli 2024   17:54 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampil dengan strategi yang cerdas. Menurunkan pemain pelapis terlebih dulu sambil membaca permain lawan. Tidak mengulang kesalahan di sektor pertahanan. Timnas Indonesia U-16 dapat menggulung Vietnam 5 gol  dalam laga perebutan tempat ketiga Piala AFF U-16 2024 di Stadion Manahan, Solo, Rabu (3/7) sore WIB.

Andai dalam laga semi final strategi pertahanan cerdas, komposisi pemain juga diisi pemain cerdas, sejatinya skuat Timnas Indonesia U-16 yang diisi oleh sebagian besar  pemain yang saya nilai memiliki rapor teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS) di atas 80, sangat layak menjadi juara.

Sayang, strategi Nova dan pemain bertahan  yang dipercaya turun, sama-sama tidak cerdas saat meladeni Australia. Mirisnya lagi, saat sudah terbaca, pertahanan Indonesia sangat membahayakan gawang sendiri, sebelum ada pemain yang dikartu merah, Nova seperti tidak menyadari tim asuhannya dalam kondisi sangat parah di pertahanan.

Nasi sudah menjadi bubur. Nova memang harus belajar. Sebab, kekalahan atas Australia, adalah murni atas kesalahan strategi dan taktik Nova.

Strategi tepat

Berbeda dengan saat meladeni Australia, menghadapi Vietnam, Nova cerdas menerapkan strategi, terutama di sektor pertahanan. Selain itu, saya juga acungkan jempol kepada Nova, yang menyimpan dulu para pemain dengan nilai rapor TIPS di atas 80, dengan menurunkan pemain yang rapor TIPSnya lebih rendah.

Cara ini selain demi menyimpan tenaga para pemain yang rapor TIPSnya di atas 80, juga demi penyegaran, demi pemberian kesempatan menit bermain kepada pemain lain. Fungsi utamanya adalah demi membaca permainan Vietnam sekaligus menguras tenaga mereka.

Baru setelah permainan lawan terbaca, sektor belakang aman, pemain berTIPS di atas standar diturunkan. Hasilnya, selain pemain yang masuk lapangan sudah membaca kondisi permainan lawan, tahu lawan yang akan dihadapi, lawan pun sudah dikuras fisikmya, maka tak ampun, penggawa muda Garuda pun membuktikan diri bahwa mereka memang layak berjersey Timnas.

Komentator sangat mengganggu

Indosiar, terima kasih sudah menjadi televisi yang memanjakan publik sepak bola nasional khususnya dengan siaran langsung Piala AFF U-16 ini. Tapi sayang, setiap kali saya menonton siaran bola, termasuk U-16 ini dengan komentator M. Kusnaini, nontonnya sangat terganggu.

Selain lebai, bicara ngalor-ngidul pada hal yang tidak substantif atas jalannya laga, juga tidak perlu membuat pernyataan yang sekadar rekaan dan sok tahu menyoal pemain cadangan atau utama dan hal lainnya. Sebab yang lebih tahu adalah pelatih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun