Rasanya, kisah empat menteri yang membela tuannya melakukan pelanggaran, dan mereka juga tidak sensitif, tidak risih, sampai para Akademisi di negeri ini turun gunung, di Sidang MK tetap bergeming, meski sebagian rakyat, terutama akademisi, sudah tahu skenarionya.
Semoga, MK kali ini benar-benar bekerja dengan hati nurani, berintegritas, dapat dipercaya rakyat dapat menegakan demokrasi Indonesia di jalan yang benar.
Jangan sampai membiarkan siapa pun yang diberikan amanah menjadi pemimpin rakyat, justru hanya memanfaatkan rakyat dalam segala hal. Suaranya, uangnya, dan lainnya, hanya untuk kepentingan dirinya, keluarganya, dinastinya, oligarkinya, hingga para pemodalnya.
Melakukan sesuatu yang benar, adalah pada waktu dan tempat yang benar. Bukan pada waktu dan tempat yang salah.
Bila berbuat salah tidak mengaku salah. Akal-akalan dengan pembenaran apa pun, tidak akan mengubah perbuatan menjadi benar.
Ayo, masih ada waktu untuk memohon ampun di fase terakhir ibadah Ramadan ini. Janganlah jadi manusia merugi. Mengorbankan diri untuk saling membela dan menutupi, tidak takut azab menanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H