Melalui pengurus atau Imam, jangan memulai Salat atau kegiatan lain seperti ada ceramah/kultum, sebelum memastikan anak-anak yang hadir ke Masjid dengan bapak atau ibunya, ada di samping kiri atau kanannya. Sementara anak-anak yang ke Masjid sendiri, dibantu berada di samping kanan atau kiri bapak dan ibu yang datang ke Masjid tidak bersama orangtuanya.
Bila kita, ikut menjadi penyebab suasana lingkungan sampai Masjid tidak nyaman, karena kita menjadi patung, tidak ada reaksi, tidak ikut peduli menjadi penertib, maka kita pun menjadi penyumbang kesalahan terjadinya suasana lingkungan hingga Masjid tidak kondusif, tidak nyaman.
Untuk itu, difase magfirah ini, sadarilah bahwa Ikut membiarkan hal yang kita tahu bahwa itu salah, Â karena kita juga tidak tertib, tidak ikut menertibkan yang salah, menjadikan kita ikut bersalah (berdosa).
Jangan pula, kita termasuk yang ikut-ikutan tidak menjaga etika dan moral, tidak menertibkan diri sendiri, tetapi malah ikutan menjadi pemicu tidak tertib, melanggar aturan, membuat kegaduhan di masyarakat, seperti yang dilakukan oleh para elite partai dan pempimpin negeri ini. Tidak peduli, bahkan sudah tidak punya rasa malu bila dirinya yang tidak tertib, sandiwaranya ditonton rakyat.
Yang pasti, orang yang tertib, tentu akan mampu, berkompetensi, membantu menertibkan. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H