Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

1445 H (11) Tertib, Maka Menertibkan

21 Maret 2024   06:58 Diperbarui: 21 Maret 2024   07:33 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui pengurus atau Imam, jangan memulai Salat atau kegiatan lain seperti ada ceramah/kultum, sebelum memastikan anak-anak yang hadir ke Masjid dengan bapak atau ibunya, ada di samping kiri atau kanannya. Sementara anak-anak yang ke Masjid sendiri, dibantu berada di samping kanan atau kiri bapak dan ibu yang datang ke Masjid tidak bersama orangtuanya.

Bila kita, ikut menjadi penyebab suasana lingkungan sampai Masjid tidak nyaman, karena kita menjadi patung, tidak ada reaksi, tidak ikut peduli menjadi penertib, maka kita pun menjadi penyumbang kesalahan terjadinya suasana lingkungan hingga Masjid tidak kondusif, tidak nyaman.

Untuk itu, difase magfirah ini, sadarilah bahwa Ikut membiarkan hal yang kita tahu bahwa itu salah,  karena kita juga tidak tertib, tidak ikut menertibkan yang salah, menjadikan kita ikut bersalah (berdosa).

Jangan pula, kita termasuk yang ikut-ikutan tidak menjaga etika dan moral, tidak menertibkan diri sendiri, tetapi malah ikutan menjadi pemicu tidak tertib, melanggar aturan, membuat kegaduhan di masyarakat, seperti yang dilakukan oleh para elite partai dan pempimpin negeri ini. Tidak peduli, bahkan sudah tidak punya rasa malu bila dirinya yang tidak tertib, sandiwaranya ditonton rakyat.

Yang pasti, orang yang tertib, tentu akan mampu, berkompetensi, membantu menertibkan. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun