Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Indra Sjafri Berbagi Pengalaman Bora Milutinovic

18 Februari 2024   18:11 Diperbarui: 18 Februari 2024   18:16 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Doc. Indra Sjafri

Di Indonesia, selama ini tidak ada kultur sepak bola jalanan. Yang sangat berkembang dan menjamur adalah kultur sepak bola akar rumput. Sayang, sepak bola akar rumput yang wadah dan event-nya menjamur,   belum pernah ditangani serius oleh PSSI.

Bila Bora tahu, wadah SSB di Indonesia yang menjamur, tetapi PSSI belum pernah membuat Regulasi, Standarisasi, dan Akreditasinya,  saya yakin, Bora pun akan tetap menyebut bahwa kultur sepak bola Indonesia yang kental dengan sepak bola akar rumput dengan SSB-nya, adalah modal utama bagi Indonesia dapat melahirkan pemain sepak bola kelas dunia.

Jadi, bila kultur sepak bola di Brasil, terkenal dengan sepak bola jalanan, tetapi mampu membuat pemain Brasil menjadi pesepak bola kelas dunia. Di Indonesia pun, dengan sepak bola akar rumput (SSB) yang wadah dan eventnya menjamur, seharusnya dapat melahirkan pesepak bola kelas dunia.

Sesuai catatan dalam artikel saya (sejak Juli 1999), di berbagai media, sejak nama SSB digaungkan tahun 1999 oleh PSSI di bawah Ketua Umum Agum Gumelar, dengan Direktur Usia Muda, Ronny Pattinasarany, sepak bola akar rumput dengan SSB sebagai wadahnya adalah sebuah kultur.

Dengan kultur SSB ini, tidak dapat dipungkiri, meski belum melahirkan pemain kelas dunia, namun, SSB telah melahirkan pemain-pemain timnas di berbagai kelompok umur.

Andai saja, SSB yang=kultur sepak bola Indonesia, lalu digarap dengan serius oleh PSSI, wadahnya diberikan arah yang jelas dengan adanya Regulasi, Standarisasi, dan Akreditasi, mungkin, SSB akan melahirkan pesepak bola Indonesia menjadi berkelas dunia. Ada penanganan yang komprehensif, bukan parsial, apalagi instan.

Terima kasih Bora, melalui Indra Sjafri, telah menyadarkan kita bahwa, kultur sepak bola suatu negara, adalah bagian sejarah dari lahirnya pemain sepak bola kelas dunia. Pun, menjadikan timnas sebuah negara mampu berbicara dan berprestasi secara konsisten di tingkat dunia.

Semoga, kehadiran ke TC Timnas U-20, memberikan suntikan semangat bagi penggawa Garuda muda dapat berprestasi, sesuai harapan publik sepak bola nasional.

Terima kasih, Indra Sjafri, atas informasi penting ini, yang dapat dijadikan pengetahuan bagi khususnya bagi PSSI dan publik pegiat serta praktisi sepak bola nasional. Apalagi bagi para orang tua di wadah SSB, yang sampai saat ini, masih kurang mendapatkan asupan edukasi tentang sepak bola akar rumput di stakeholder terkait.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun