Indra menjawab:
"Yang paling tahu kualitas pemain adalah klub, tepatnya pelatihnya mereka."
"Kita memandu mereka dengan Kriteria pemain Timnas U-20. Klub kita dorong scouting pemain dari semua kegiatan Kompetisi. Karena klub lah pabrik pemain, tempat mereka berlatih jangka panjang, sesuai tahapan Developmentnya."
"PSSI atau Timnas akan memanggil pemain dari Klub, Asprov, Academy, dan SSB yang memiliki pemain berkualitas."
(2) Saya, menambahkan:
"Ini yang saya maksud. Sebab, Â klub di Indonesia bisa dihitung yang membina akar rumput (pemain kelompok umur secara berjenjang)."
Indra menegaskan:
"Klub harus makin bagus terutama Liga 1. Sudah banyak klub yang membina, tetapi, yang pasti, hanya pemain berkualitas yang mereka ambil, mereka bina."
"Peran SSB masih sangat dibutuhkan, tetapi SDM pelatih yang menangani SSB wajib  ditingkatkan kualitasnya (kompetensinya)."
(3) Saya menambahkan:
"Mungkin maksud kualitas bukan sekadar lisensi kepelatihan, tetapi pendidikan formalnya juga wajib diperhatikan dan menjadi syarat, Â minimal sarjana."
"Klub Liga 1, juga harus diseragamkan. Ada pembinaan akar rumput dan berjenjang. Sebab, Kompetisi EPA yang murni hasil pembinaan Klub ada datanya, hanya beberapa klub. Selebihnya hanya cari enaknya, comot pemain atau pakai sandiwara seleksi terbuka."
"Berakhirnya Piala Soeratin U-17 2023/2024, sementara hanya 4 pemain yang dipanggil ke Timnas U-20. Di mana akar masalahnya? Mengapa hanya 4 yang sementara dipanggil?"
Indra menerangkan:
"Terkait pembinaan akar rumput berjenjang di klub, Ini saya akan benahi, melalui Club Licensing."
Menutup diskusi singkat ini, Indra menegaskan bahwa betapa pentingnya klub memiliki tim scouting.