Spiritualnya, Semar memiliki mental matang, terlihat dari wataknya yang sederhana, tenang, rendah hati, tulus, tidak munafik, tidak pernah terlalu sedih tetapi juga tidak pernah terlalu gembira.
Memiliki sifat yang tidak kagetan dan gumunan, sifatnya seperti air tenang namun menghanyutkan, namun dibalik sifat tenangnya tersebut, terdapat kejeniusan, ketajaman batin, kekayaan pengalaman hidup, dan ilmu pengetahuan.
Sosoknya digambarkan berwatak rembulan. Wajah pucatnya mengekspresikan bahwa dia tidak pernah mengumbar nafsu, dia juga mendapat sebutan sebagai semareka den prayitna semare, yang artinya menidurkan diri. Menidurkan diri maksudnya adalah batinnya selalu awas, sedangkan panca inderanya ditidurkan dari gejolak nafsu negatif. Yang paling penting adalah, Semar selalu meminta restu dari Tuhan.
Dalam filosofi Jawa, Semar disebut sebagai Badranaya, yang terdiri dari kata Bebadra yang artinya membangun sarana dari awal, sedangkan Naya artinya utusan mangrasul. Secara sederhana, Badranaya berarti membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia di muka bumi. Semar juga digambarkan sebagai simbolisasi nilai-nilai ideal untuk dijadikan pandangan hidup bagi manusia. Menyoal simbolisasi nilai-nilai ideal itu, belum saya ungkap dalam artikel ini.
Kembali pada hal tentang pemimpin kita, terlepas dari sudut pandang pembenaran apa  pun karena demi kepentingan mana pun dan bagaimana pun, bahkan rakyat jelata yang belum berpendidikan pun, dapat menilai, pemimpin negeri ini "mungkin" sedang dalam kondisi "sadar" atau "tidak menyadari" atas sikap dan perbuatannya yang menciderai budi pekerti.
Budi pekerti adalah tingkah laku, perangai, akhlak dan watak. Kira-kira, bagaimana budi pekerti para pemimpin Indonesia sekarang dan calon pemimpin baru Indonesia mendatang, yang kini semuanya sedang naik panggung drama kepemimpinan di +62?
Siapakah para pemimpin sekarang yang karakternya seperti Semar atau minimal seperti Pandawa? Siapa yang karakternya seperti Kurawa?
Siapakah calon pemimpin baru yang karakternya seperti Semar atau minimal seperti Pandawa? Siapa yang karakternya seperti Kurawa?
Mari, jadilah rakyat jelata yang cerdas IQ dan EQ. Mewarisi dan meneladani karakter Semar dan Pandawa, sehingga dapat membantu Indonesia lepas dari penjajahan seutuhnya, sebab masih dijajah oleh anak-anak dari negeri sendiri yang karkaternya Kurawa, dengan memilih calon pemimpin yang tidak bermental penjajah dan berkarakter Kurawa. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H