Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Membanggakan: Indra Sjafri dan Proses Pendidikan Direktur Teknik Pertama di Dunia

13 Desember 2023   21:40 Diperbarui: 13 Desember 2023   21:48 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersyukur, berterima kasih, di sela mendampingi siswa SSB Sukmajaya melakukan Latihan Reguler di Lapangan 328 Kostrad Cilodong, Selasa (12/12/2023), tepat pukul 16.13 WIB, Direktur Teknik (Dirtek) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Indra Sjafri, membagi kisah yang luar biasa kepada saya melalui pesan WhatsApp (WA), setelah beliau menjalani pelatihan FIFA Technical Leadership Diploma (TLD) di Chiba, Jepang, bersama 24 Technical Leaders lainnya dari seluruh dunia, mempelajari pendekatan Jepang dalam mencapai keunggulan sepak bola.

Sebagai pegiat sepak bola akar rumput Indonesia, saya sangat bersyukur dan berterima kasih, telah mendapatkan kisah langsung dari Dirtek PSSI menyoal apa yang telah beliau jalani dalam pelatihan FIFA TLD di Chiba, Jepang. Saya pun langsung izin kepada Indra Sjafri untuk membagi kisah ini dalam catatan artikel. Pasalnya, keberadaan Indra sjafri dalam FIFA TLD adalah bukti dan fakta bahwa FIFA selalu mendukung sepak bola Indonesia.

Terlebih, FIFA TLD adalah program Pendidikan Direktur Teknik Sepak Bola berstandar FIFA yang pertama di dunia. Dalam kesempatan pertama ini, kuotanya terbatas hanya untuk 25 orang. Padahal jumlah anggota FIFA 211 negara, melebihi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang hanya beranggotakan 193 negara. Program pendidikannya berlangsung selama 18 bulan. Program pertama di awali di Brasil, yang kedua di Jepang.

6 hari belajar di Jepang

Setelah pada bulan Maret 2023 dalam blok pertama, program FIFA TLD dibuka di Brasil, maka program lanjutan  FIFA TLD , blok kedua dilaksanakan di Chiba, Jepang, pada 4-9 Desember 2023. Programnya, selama 6 hari, workshop mencakup kunjungan belajar ke Toyota, Sumo Training Stables, dan Federasi Sepak bola Jepang (JFA) dan mempelajari pendekatan Jepang dalam mencapai keunggulan dalam sepak bola dengan  mengeksplorasi 'Kaizen', yaitu prinsip perbaikan secara berkelanjutan di Jepang.

Indra mengungkapkan bahwa "Pembelajaran dari Jepang semakin memantapkan rencana Departemen Teknik PSSI untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas program Pendidikan Kepelatihan yang saat ini sedang di jalankan,"

Selama 6 hari workshop, Kepala Technical Leaders FIFA, Jamie Houchen mengungkapkan secara khusus, "Kami sangat senang menyambut Indra Sjafri di blok kedua Technically Leadership Diploma yang baru saja diadakan di Jepang minggu ini". Serta menambahkan bahwa Jepang telah terbukti menjadi lokasi yang sempurna untuk blok kedua Diploma dan fokus untuk mencapai keunggulan.

Ini sesuai dengan kualifikasi FIFA TLD yang diakui secara global bagi Technical Leaders yang bekerja dalam permainan dan mempersiapkan peserta untuk menghadapi tantangan dan peluang berbeda yang dihadapi oleh dirtek dalam asosiasi anggota dengan area domain inti yang mencakup technical leadership, high performance, coach education, amateur football, manajemen, dan tim nasional.

FIFA TLD yang diluncurkan sejak pertama di Rio de Janeiro, Brasil. Kemudian selama 6 hari workshop di Chiba, Jepang dan merupakan yang pertama dari empat acara tatap muka selama periode 18 bulan, bertujuan untuk menjadi pendidikan dirtek yang kualifikasinya diakui secara global. Pasalnya, peran dirtek sangat penting bagi masa depan sepak bola.

Karenanya, selama beberapa tahun terakhir, FIFA telah bekerja sama dengan asosiasi anggota untuk mengembangkan sejumlah program, seperti Talent Development Scheme (TDS). Keberhasilan implementasi program-program ini bergantung pada kepemimpinan ahli dari para Dirtek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun