Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengalir Seperti Air, Bermanfaat Kebaikan

1 Desember 2023   22:45 Diperbarui: 2 Desember 2023   06:09 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Hidup mengalir seperti air, harus memberikan dampak kemaslahatan, manfaat, dan kebaikan untuk diri sendiri, keluarga, saudara, kerabat, sahabat, teman, lingkungan kekeluargaan/  pendidikan/kerja/masyarakat/bangsa dan negara, juga alam. Tidak egois dan individulis, mementingkan diri sendiri.

(Supartono JW.01122023)

Apakah dalam kontestasi politik sekarang, ada skenario drama Pilpres 2024 yang mengalir seperti air? Rasanya mustahil, ya?

Ah, apa sih mengalir seperti air itu?

Konsisten berprestasi, kreatif, dan inovatif dengan 'moto' =kalimat, frasa, atau kata yang digunakan sebagai semboyan, pedoman, atau prinsip:

 "Hidup mengalir seperti air."

Moto ini indah dan bijak. Namun, bila kita menyikapinya atau memahaminya dengan cara yang salah,  "Hidup Mengalir seperti air" akan menjadikan diri kita dapat terpuruk tidak kreatif, tidak inovatif dan tidak memiliki prestasi  apa-apa. Hidup hanya pasrah. Tidak berdaya. 

Berikutnya, malas, tidak mau kerja keras, tidak berlatih, tidak mau melakukan ikhtiar yang optimal, tidak mau merebut kesempatan, bahkan ada kesempatan pun tidak diambil.

Padahal banyak orang yang sama menggunakan moto dalam hidupnya mengalir seperti air, tetapi tetap bekerja keras dan berusaha penuh determinasi demi mendapatkan sesuatu yang dituju, dicitakan, dengan penuh perjuangan.

Sifat air

Di antara sifat air, selalu menuju tempat yang lebih rendah. Ini bukan berarti dalam kehidupan ini, bila kita menggunakan moto "Hidup mengalir seperti air", yang kita pikirkan dan bayangkan adalah sesuatu yang lebih rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun