Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kompetensi, Amanah, dan Keteladanan

21 Juli 2023   20:03 Diperbarui: 21 Juli 2023   20:08 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW.

Terkadang, sering kali, orang-orang yang berlindung atau ada di ketiak yang sedang memimpin atau berkuasa, lebih punya seribu gaya dari junjungannya, meski kompetensinya sama-sama belum ada di tempatnya.

(Supartono JW.21072023)

Seiring hasil pendidikan yang masih tertinggal dari negara lain, masalah kompetensi di negeri ini, yang seharusnya menjadi barang mahal. Seolah menjadi barang murah. Pasalnya, di berbagai lini kehidupan, banyak bidang yang ditugasi menjadi pemimpinnya, pekerjanya, dll, tidak memenuhi syarat kompetensi sesuai bidang dan keahliannya. Malah sekadar sebagai ajang bagi-bagi karena urusan politik, oligarki, dan dinasti.

Ujungnya, mana yang dapat amanah? Mana sisi keadilan dan kesejahteraan rakyat yang dapat dientaskan? Jangankan amanah dan membuat dampak adil dan sejahtera, sebab mengurus dirinya sendiri saja belum kompeten.

Di berbagai lini

Kompetensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kecakapan, mengetahui, berwenang, dan berkuasa memutuskan atau menentukan atas sesuatu.

Bila diidentifikasi, di negeri ini, berapa banyak urusan, tugas, masalah, kegiatan, program, dll yang tidak ditangani atau bahkan tidak diserahkan kepada ahlinya, yang mampu dan kompeten.

Di tingkat pemerintahan Indonesia, baru saja Presiden mengangkat menteri dan pembantu menteri. Rakyat pun banyak yang bertanya, apa yang diangkat dan ditugaskan menjabat oleh Presiden, orang yang kompeten?

Di DPR dan para pemimpin daerah, di KPK, dll persoalan kompetensi juga terus menjadi buah bibir, hingga persoalan korupsi terus mengalir. 

Di federasi sepak bola Indonesia, baru saja ditetapkan komite-komite. Publik sepak bola nasional pun berteriak. Mengapa komite-komite hanya sekadar asal bagi-bagi. Apakah benar yang diberikan jabatan orang yang kompeten di bidangnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun