Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

(1) Piala Dunia U-17: FIFA Bertindak Objektif atau Sekadar Memanfaatkan Indonesia?

28 Juni 2023   23:04 Diperbarui: 28 Juni 2023   23:14 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak FIFA dalam rapat dewan Jumat (23/6), memutuskan untuk menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 yang dijadwalkan berlangsung pada 10 November hingga 2 Desember mendatang, ingar-bingar publik sepak bola nasional dan dunia serta media massa, tidak henti mengulasnya. 

Gemas juga rasanya, membaca berita dan komentar-komentarnya, apalagi dengan adanya fakta Timnas Indonesia U-17 belum berbentuk. PSSI juga menunjuk Bima Sakti sebagai pelatihnya. Padahal ajangnya tinggal hitungan bulan. Dan, yang pasti, Timnas Indonesia U-17 akan terbentuk dari hasil proses secara instan.

Atas kondisi ini, sepertinya saya akan menulis proses perjalanan Timnas Indonesia U-17 berepisode, seperti sinetron. Pasalnya, Ini adalah sejarah bagi Indonesia, bagi FIFA, dan dunia. Sebab itu, sayang bila saya tidak mengawal kisah Piala Dunia U-17 ini sejak awal hingga usainya catatan sejarah nanti. Untuk itu, sebagai kisah perdana, saya tulis artikel ini dengan judul (1) Piala Dunia U-17: FIFA Bertindak Objektif atau Sekadar Memanfaatkan Indonesia?

FIFA Objektif

Mengikuti perkembangan, proses, hingga berakhirnya Piala Dunia U-20 2023 di Argentina, yang awalnya, seharusnya di gelar di Indonesia. Mengikuti kisah  perjalanan Piala Dunia U-17 2023 yang sedianya dihelat di Peru, tetapi akhirnya FIFA menunjuk Indonesia menjadi pengganti Peru dengan alasan yang pasti, maka saya menyebut bahwa apa yang dilakukan oleh FIFA adalah objektif.

Keputusan FIFA menunjuk secara resmi, Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, sejatinya bagi publik sepak bola nasional atau rakyat Indonesia tidak begitu mengagetkan. Pasalnya, setelah FIFA mencoret Peru pada 3 April 2023, karena dianggap tidak siap secara infrastruktur untuk menjadi tuan rumah, sampai awal Juni 2023, FIFA belum menentukan negara pengganti Peru.

Sementara publik dunia juga tahu bahwa Indonesia, sejatinya telah sangat siap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Selain infrastrukur sudah disiapkan. Timnas Indonesia U-20 yang ditukangi Shin Tae-yong (STy) pun sudah melakukan persiapan panjang dan mendunia. Boleh saya sebut, pasukan Garuda U-20 yang diasuh STy ini, sudah sangat siap menyambut gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Terlebih, anak asuh STy ini, cukup solid saat tampil di Piala Asia U-20. Mampu menyingkirkan Suriah 1-0. Menahan imbang Uzbekistan 0-0, dan kalah 0-2 dari Irak, walau pun permainan anak Garuda lebih baik daripada Irak. Publik dunia pun tahu bahwa pada akhirnya, Uzbekistan dan Irak menjadi wakil Asi ke Piala Dunia U-20 bersama Korea Selatan dan Jepang, plus Indonesia yang akhirnya diganti Argentina. 

Apa artinya, secara obyektif, saat itu, pasukan Indonesia U-20 asuhan STy sudah level kelas dunia. Para pemainnya  direkrut dari hasil kompetisi. Lolos kualifiaksi ke Piala Asia. Tampil di Piala Asia juga sudah menunjukan diri sebagai tim yang layak tampil di Piala Dunia.

Sayang, karena di Indonesia sendiri ada pihak yang menciptakan konflik kepentingan, maka FIFA pun membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah. Lalu, menunjuk Argentina sebagai penggantinya.

Sebelum FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah, selain secara tim siap, secara infrastruktur pun, Indonesia sudah siap untuk menjadi tuan rumah. Tetapi pihak di Indonesia sendirilah yang sebenarnya membuat Piala Dunia U-20 2023 batal, karena FIFA jelas tidak dapat diintervensi, apalagi sepak bola dicampuradukkan dengan politik.

Setelah Indonesia dibatalkan menjadi tuan rumah, proposal yang paling cepat dan paling siap menggantikan Indonesia, datang dari Argentina. FIFA pun bertindak objektif, menyetujui Argentina sebagai tuan rumah, pun dengan jadwal Piala Dunia U-20 yang tetap sesuai dengan Kalender FIFA.

Yang perlu dicatat, meski Timnas Argentina U-20 tidak lolos dalam kualifikasi Piala Dunia U-20, tetapi Timnas Argentina U-20 adalah tim kelas dunia. Diisi pemain-pemain yang matang di kompetisi baik di dalam negeri Argentina sendiri, mau pun di manca negara. Sehingga, di fase Grup, Timnas Argentina U-20 sangat digdaya. Sayang, di babak 16 besar, diluar dugaan, Nigeria menyingkirkan mereka dengan 2 gol tanpa balas.

Sebab, sebagai negara pengganti Indonesia, tentu secara infrastruktur, ada kekurangan. Kekurangan inilah yang nampak sering digoreng oleh media. Tetapi pada akhirnya, gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Argentina tetap sukses di gelar, dengan Uruguay sebagai kampiun setelah menyudahi perlawanan Italia di partai final.

FIFA memanfaatkan Indonesia?

Bila FIFA mengganti Indonesia dengan Argentina, baik dari segi kesiapan infrastrukur mau pun kesiapan Timnas Argentina U-20, tidak mengada-ada alias keputusan yang obyektif. Apakah FIFA juga objektif menunjuk Indonesia menggantikan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023?

Jawaban saya, ada yang objektif. Ada yang tidak objektif. Objektifnya karena Indonesia siap secara infrastuktur, FIFA juga ikut membantu pendanaannya. Tidak objektifnya, Timnas Indonesia U-17 saya sebut tidak siap. Selain pasukan Garuda U-17 yang diasuh Bima Sakti tidak lolos ke Piala Asia, kondisi Timnas Indonesia U-17 terkini, tidak berbentuk. 

Tidak ada kompetisinya. Atas kondisi ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir malah menyebut akan melakukan seleksi yang dipusatkan di sembilan wilayah di Indonesia. Lalu, para pemain yang terpilih akan mengikuti TC dan dikirim ke Eropa untuk menyiapkan diri menghadapi Piala Dunia U-17.

Harus disadari dan dipahami, bahwa 23 negara lain yang sudah memastikan diri memiliki tiket ke Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia, para pemainnya selain telah melewati proses kualifiaksi Piala Dunia U-17 2023 di zona-nya masing-masing. Para pemain pun terpilih dari hasil kompetisi ketat, baik di negaranya sendiri atau negara lain. Tetapi, Timnas Indonesia U-17 malah akan dibentuk dengan cara audisi pemain di sembilan wilayah. 

Maka, bila ada pihak yang menyebut pembentukan Timnas Indonesia U-17 seperti ajang MENCARI PENYANYI, wajar. Sebab, yang ideal seperti kontestan 23 negara yang lain, Timnasnya dibentuk dari hasil kompetisi, bukan dari audisi. Dalam kompetisi, pemain akan terbentuk dan matang tekniknya, intelegensinya, personalitynya, dan speednya (TIPS).

Tetap bangga

Menutup artikel (1) ini, saya tetap bangga dengan ditunjukknya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, alasannya:

Pertama, sejak FIFA menggelar Piala Dunia U-17 pada 1985, Indonesia menjadi negara Asia Tenggara (ASEAN) pertama yang ditunjuk sebagai tuan rumah.

Kedua, untuk wilayah Asia, Indonesia menjadi negara keenam yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 setelah China, Jepang, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan India.

Ketiga, Timnas Indonesia U-17 untuk kali pertama bermain di Piala Dunia U-17 2023. Sebelumnya Indonesia selalu gagal di babak kualifikasi menuju Piala Dunia.

Keempat, Indonesia menjadi satu-satunya tim debutan di Piala Dunia U-17 2023 dari total 24 tim yang akan berlaga.

Keempat, ini adalah untuk kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah ajang yang digelar secara resmi oleh FIFA, yaitu Piala Dunia U-17 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun