Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Etika dan Kezaliman

26 Juni 2023   12:52 Diperbarui: 26 Juni 2023   13:05 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Supartono.JW

Karenanya, etika menjadi ilmu yang mempelajari baik dan buruk, serta kewajiban sosial dan moral, hak dan tanggung jawab setiap individu dalam kehidupan sosial. Atau dapat kita katakan bahwa etika mencakup nilai-nilai yang mengenai moralitas pribadi yang berkaitan dengan benar dan salah.

Secara filsafat, etika adalah tentang hidup yang benar dan baik. Tentang seseorang yang berbuat benar dan baik, serta menginginkan hal-hal yang benar dan baik dalam hidupnya. 

Zalim

Zalim artinya bengis, tidak menaruh belas kasihan, tidak adil, kejam.Sementara maksud menzalimi adalah menindas, menganiaya, berbuat sewenang-wenang.

Dari beberapa ajaran tentang sikap zalim dan menzalimi ini, kezaliman akan mengakibatkan berlakunya azab yang besar bagi pelakunya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Furqan ayat 19.

Berikutnya, kezaliman akan mendapatkan laknat berupa dijauhkannya dari kenikmatan-kenikmatan dan rahmat Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini ditegaskan dalam QS. Ghafir ayat 52 bahwa "(yaitu) hari ketika permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang zalim dan mereka mendapat laknat dan tempat tinggal yang buruk."

Selanjutnya, kezaliman akan mendapatkan ancaman doa dari orang yang dizaliminya dan doa orang yang terzalimi akan dikabulkan oleh Allah SWT, sekalipun doa keburukan. 

Rasulullah SAW pernah bersabda: "Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah" (HR. Bukhari dan Muslim).

Siapa pun yang berbuat kezaliman akan mengalami kebangkrutan. Di hari kiamat kelak, bila tidak bertaubat kepada Allah SWT dan memohon maaf kepada orang yang dizalimi ketika di dunia. Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang pernah berbuat aniaya (zhalim) terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta kehalalannya (maaf) pada hari ini (di dunia) sebelum datang hari yang ketika itu tidak bermanfaat dinar dan dirham" (HR. Al-Bukhari).

Dan, kezaliman juga akan mendatangkan bencana dan malapetaka. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hajj ayat 45 bahwa "Maka betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena (penduduk)nya dalam keadaan zalim, sehingga runtuh bangunan-bangunannya dan (betapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi (tidak ada penghuninya)."

Berbuat tidak sesuai etika, sudah begitu menzalimi, inilah potret manusia-manusia yang hidupnya hanya menghamba kepada kepentingan duniawi. Tahu berbuat, bertindak, bersikap tidak sesuai etika. Tahu perbuatannya menzalimi, tetapi demi ambisi duniawi, maka mata hatinya dibutakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun