Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Catatan Kecil Supartono JW: Timnas Mandul vs Palestina, Messi Pimpin Argentina Pecundangi Australia

15 Juni 2023   23:42 Diperbarui: 15 Juni 2023   23:45 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wujud dari praktik sikap, perilaku, perbuatan, tindakan, dan lainnya yang dilakukan oleh orang/manusia, mencerminkan seberapa cerdas intelegensi dan personality-nya.

(Supartono JW.15062023)

Laga FIFA Matchday edisi Juni 2023, sudah dimanfaatkan oleh PSSI dengan menggelar laga Timnas Indonesia vs Timnas Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada Rabu (14/6/2023) dengan hasil imbang alias 0-0.

Tidak sesuai ekspetasi

Tidak sesuai ekspetasi publik sepak bola nasional, dalam laga tersebut, ternyata pasukan Garuda yang diasuh oleh Shin Tae-yong (STy) MANDUL. Tidak dapat menceploskan satu gol pun ke gawang Palestina. Padahal, saya mencatat, minimal bila dengan persentase, ada tiga peluang bersih,100 persen, yang dapat menjadi gol dan dapat bersarang di gawang Palestina.

Pertanyaannya, bagaimana nanti pada 19 Juni 2023, Timnas Garuda dapat menciptakan gol ke gawang Timnas Argentina, yang ranking FIFA-nya nomor 1 Dunia. Meladeni Palestina saja, peluang mencipta gol, semuanya disirnakan. Meski dalam laga, cukup banyak menorehkan peluang. Namun, tidak satu pun pemain di sektor depan, tengah, dan belakang yang dapat merobek gawang Palestina.

Masalah intelegensi, personality, lihat Timnas SEA Games

Sesuai hasil laga, fakta-faktanya, baik publik sepak bola yang menonton langsung di Stadion GBT atau yang menyaksikan dari layar kaca, tentu dapat menilai bagaimana kompetensi intelegensi, personaliti, teknik, dan speed, alias TIPS, pemain Timnas kita. Begitu banyak peluang. Bahkan, saya catat minimal ada tiga peluang yang 100 persen dapat dikonversi menjadi gol. Tetapi kenyataannya, semua peluang dibuang dengan Cuma-Cuma. Apa penyebabnya?

Maaf, atas hasil analisis saya, masalah yang ada pada para pemain Timnas kita adalah kendala INTELEGENSI dan PERSONALITY. Saya yakin, semua pemain Timnas yang dipilih STy Cerdas otak dan cerdas kepribadian (emosi). Tetapi faktanya, seluruh komponen dalam tim, kecuali penjaga gawang, tidak mampu memaksimalkan keadaan dengan kecerdasan otak dan kecerdasan emosinya. Terbukti, tidak ada satu peluang emas pun yang menjadi gol.

Dalam sepak bola modern, bukan festival/turnamen/kompetisi sepak bola akar rumput, tapi kompetisi yang berstandar AFF, AFC, dan FIFA, tugas mencetak gol, kini tidak bertumpu pada para pemain depan/penyerang (forward). Semua lini dalam formasi, mulai dari penjaga gawang, defender, midfielder dalam tim yang disusun oleh pelatih sesuai taktikal dan strateginya, punya kewajiban yang sama membawa kemenangan permainan dan kemenangan dalam gol.

Lihatlah, contoh paling aktual dan paling dekat. Timnas SEA Games yang diasuh oleh Indra Sjafri, Mampu menggulung Vietnam di semi final. Lalu, menelanjangi Thailand di babak final. Lihatlah faktanya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun