Siapa pun pesepak bola yang melakukan kreativitas dan inovasi selebrasi gol yang benar dan baik, dasarnya, memahami Laws of the Game 12. Pondasinya, cerdas intelegensi dan personality.
(Supartono JW.21052023)
Lanjutan Kompetisi Liga Fair Play (LFP) U-14 pekan ke-9 di helat pada Minggu, 21 Mei 2023. Catatan saya, di semua laga pekan ke-9 ini juga boleh disebut sebagai laga-laga yang sudah terkategori fair play. Namun, dari depalan laga yang tersaji dari pagi hingga sore hari itu, ada satu kisah yang wajib saya angkat dalam artikel ini.
Kisah itu adalah tentang selebrasi (merayakan) gol. Ternyata dari rangkaian delapan laga, ada salah satu pelatih yang memberikan hukuman mendidik bagi para pemain/siswanya. Pasalnya, saat merayakan ucapan syukur setelah timnya menciptakan gol ke gawang lawan, para pemain melakukan seleberasi yang berlebihan.
Tindakan melakukan seleberasi yang berlebihan, memang hal yang patut diberikan tindakan mendidik. Hal ini juga akan sangat dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan personality seseorang. Karenanya, pelatih yang sama dengan guru dan sama dengan orang tua, memang wajib memberikan arahan pendidikan yang benar tentang bagaimana melakukan selebrasi merayakan  gol yang benar dan baik, tidak berlebihan.Â
Bahkan, dapat menimbulkan memancing emosi lawan, ofisial lawan, hingga suporter lawan. Hal ini tentu, wajib dihindari, dan jangan sampai terjadi. Terlebih LFP adalah wadah kompetisi sepak bola akar rumput yang wajib memberikan teladan bagi sepak bola akar rumput pada umumnya di Indonesia.
Sejarah selebrasi gol
Ada yang mengatakan, harta paling berharga dalam sepak bola adalah selebrasi gol. Pernyataan tersebut, boleh-boleh saja. Tidak salah, tergantung sudut pandang kita memandang dari mana tentang selebrasi itu.
Wajib disadari bahwa sepak bola adalah  olah raga yang paling menghargai sebuah proses akan sebuah hasil akhir bernama gol. Berbeda dengan olahraga tim lainnya seperti bola basket yang cenderung memiliki skor banyak hingga puluhan bahkan ratusan, atau olah raga football lainnya yang populer di Amerika Serikat.Â
Semuanya tak ada yang menyamai sepakbola dalam menghargai sebuah gol. Sebab sebuah gol sangat berharga, maka lahirlah budaya selebrasi merayakan gol. Sebuah laga yang berjalan 2 x 45 menit (bahkan lebih) terkadang tidak berbuah 1 gol pun di akhir laga. Maka, sepakbola adalah satu-satunya olah raga yang mampu memaklumi sebuah selebrasi di tengah jalannya pertandingan.