Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indra Sjafri: Memanusiakan Manusia, Semua Pemain Pilihanya, Pemain Utama

11 Mei 2023   12:57 Diperbarui: 11 Mei 2023   14:03 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya, meladeni Kamboja yang tampil dengan kekuatan penuh plus pemain ke-12 (suporter), para pemain Indonesia yang diturunkan dan dipandang sebagai pemain pelapis/cadangan, ternyata mampu menjawab kepercayaan Indra dengan tampil sesuai standar pemain Timnas Indonesia, sesuai versi saya, berdasarkan catatan TIPS pemain.

Wahai yang mengaku para pelatih sepak bola di Indonesia, belajarlah kepada apa yang sudah dicontohkan Indra. Memanusiakan manusia. Menganggap 20 pemain, semuanya pemain inti. Dan, tidak ada satu pemain pun yang tidak merasakan duduk di tribune penonton dan bench pemain abadi. Tidak ada yang dijadikan turis atau penonton abadi oleh Indra. Semua dihargai sama. Target meraih emas pun tetap dikedepankan.

Tidak menjadi pelatih batu yang tidak punya perasaan. Meremehkan pemain yang sudah dipilih masuk skuat. Tetapi pikiran dan tenaganya tidak dihargai. Padahal sudah berproses bersama. Sama-sama terkuras pikiran, waktu, tenaga. Sama-sama mengorbankan berbagai hal, demi masuk skuat Garuda, berjuang untuk nama baik dan prestasi bagi bangsa dan negara.

Itu karena saya sebut Indra Sjafri adalah pelatih yang berkompeten. Ibarat guru di sekolah formal. Indra lengkap menguasai kompetensi pedagogi, menguasai kepribadian, menguasai sosial, dan profesional.

Semi final, obyektif menilai

Kini, pasukan Indra Sjafri, sudah satu kaki menginjak target medali emas. Satu kaki ini harus dituntaskan, yaitu menang versus Thailand atau Vietnam.

Namun, menuntaskan satu kaki ini bukan pekerjaan mudah. Pasukan Garuda akan menghadapi lawan sebenarnya yang TIPSnya kompeten plus punya tradisi menghalalkan segala cara demi mengalahkan Indonesia, yaitu cara licik.

Melihat fakta keberadaan Thailand dan Vietnam di SEA Games kali ini, serta melihat kondisi pasukan Garuda dengan 20 pemain yang sudah dapat diidentifikasi TIPSnya sesuai catatan statistik versi saya, sesuai tampilan dalam 4 laga di fase Grup, saya yakin, Indra Sjafri sudah menemukan formulasi pemain yang paling tepat dan kompeten untuk menghadapi partai hidup mati di semi final.

Tetapi sekali lagi, dibandingkan pemain Thailand dan Vietnam, titik lemah para pemain Indonesia tetap di sektor klasik, intelegensi dan personality. Tetap banyak pemain yang "polos" tidak cerdas otak dan emosi. Sangat mudah dipancing emosinya dan sangat nyambung tergerus suasana saat diprovokasi.

Akibat lemah otak dan emosi ini, selain mudah dipancing emosi dan mudah diprovokasi, juga sangat tidak sadar ketika bermain individualis dan egois. Lalu, dalam urusan teknis, passing dan control pun tidak akurat. Sangat mudah melakukan kesalahan elementer.

Jadi, meski nanti Indra memainkan komposisi pemain yang terbaik, di laga semi final, sebab bagi saya, semua dari 20 pemain asuhan Indra Sjafri adalah pemain utama. Maka, bila persoalan intelegensi dan personality di beberapa pemain masih ada yang belum dapat teratasi, maka sulit Garuda U-22 menang dari Thailand dan Vietnam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun