Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Versus Timor Leste: Timnas U-22, Level Permainan Meningkat, Intelegensi Cerdas, Semua Pemain Inti

7 Mei 2023   08:39 Diperbarui: 7 Mei 2023   08:54 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti hal yang belum puas di sebut oleh Indra Sjafri, yaitu masih ada kesalahan individual dalam memutuskan apa dan kapan yang terbaik untuk dilakukan. Ini adalah intelegensi. Otak. Cara berpikir.

Yang intelegensinya lemah, pasti merembet ke personality, kepribadian. Menjadi individualis dan egois. Lalu, menjalar ke persoalan teknis, membuat kesalahan elementar, passing dan control bolanya tidak berkualitas.

Sama seperti yang diungkap oleh Shin Tae-yong (STy) bahwa pemain Timnas Indonesia kurang atau lemah dalam berpikir. Banyak membuang tenaga dengan sok menguasai bola lebih lama, lalu saat sulit baru mengumpan ke teman. Pun dengan passing yang yang tidak berkualiras.

Banyak berlari yang tidak efektif karena ingin menonjolkan diri. Tidak cerdas mengambil keputusan. Membuang kesempatan tim dapat mencipta gol, karena bola yang seharusnya diumpan ke teman yang lebih menguntungkan mencipta gol, di makan sendiri dengan passing/shooting/heading yang tidak berkualitas.

Atau sebaliknya, tidak percaya diri mencipta gol, padahal peluangnya sudah 100 persen. Tetapi malah mengumpan bola kw teman yang situasi dan momennya tidak tepat.

Yah, saya setuju dengan Indra mau pun STy, pemain Timnas kita masih banyak yang lemah intelegensi. Mengapa intelegensi lemah? Padahal pondasi untuk setiap manusia dalam menjalankan setiap aktivitas kehidupannya. Termasuk dalam aktivitas sebagai pemain sepak bola.

Menyoal intelegensi, plus personality pemain Timnas yang lemah, akar masalahnya sudah saya ulas dalam ratusan artikel yang sudah saya tulis.

Untuk itu, sekadar menyambung ketidak puasan Indra, khususnya dalam hal intelegensi pemain, yang sebelumnya sudah dikeluhkan STy. Persoalan intelegensi ini pun jelas merembet kepada lemahnya pemain dalam grup taktikal, seperti diungkap oleh Indra.

Untuk itu, melihat penampilan anak-anak Timor Leste yang nampak bermain lebih cerdas dari Filipina, maka intelegensi yang lebih cerdas bukan hal yang mustahil akan mampu membuat pasukan Garuda kesulitan meladeni Timur Leste. Sebab,  beberapa pemain Garuda masih dianggap lemah intelegensi, lemah berpikir. Lemah dalam grup taktikal.

Namun, dengan 20 pemain yang dipilih oleh Indra. Dianggap yang terbaik dibanding ribuan pemain U-22 di Indonesia, maka 20 pemain yang diberikan keparcayaan berjersey Timnas di Kamboja, wajib membuktikan diri sebagai pemain yang benar-benar wakil terbaik anak-anak muda Indonesia.

Meladeni Timor Leste, siapa pun yang diberikan kepercayaan turun, WAJIB CERDAS TIPS. Terutama CERDAS INTELEGENSI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun