Timnas Indonesia U-22 akan meladeni Myanmar pada laga kedua Grup A Sepak Bola SEA Games, di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, pada Kamis (4/5/2023) sore WIB.
Tidak nampak bentuk Timnas
Kendati berhasil mengalahkan Filipina 3-0 di laga perdana, para pemain yang dipercaya merumput sejak kick off oleh pelatih Indra Sjafri, saya catat ada 3 pemain yang belum dapat menunjukkan dirinya berjersey Timnas Indonesia U-22. Lalu, ada pemain yang sebab keberadaan dirinya sekarang, jadi tampil egois dan individualis.
Sehingga, meski turun dengan 11 pemain, Â Timnas Indonesia U-22 seperti turun hanya dengan 6 pemain. Akibatnya, menciptakan gol pun cukup kesulitan. Beruntung, di akhir babak pertama, tepatnya menit ke-45, Garuda dapat menceploskan gol karena penampilan pemain yang tidak egois dan individualis.
Setelah Indra melakukan pergantian pemain di babak kedua, barulah permainan Garuda U-22 nampak bentuknya. Gol pun bertambah di menit ke-89 dan 90 yang dilesakkan oleh pemain yang selayaknya turun sejak kick off. Sebab, kedua pemain pencipta gol ini, memang layak berjersey Timnas.
Namun, apa pun yang terjadi di laga versus Filipina, pelatih Indra Sjafri, tentu tidak main-main dalam menurunkan pemain dan merancang strateginya. Hanya saja, di laga tersebut, masih ada beberapa pemain, yang ternyata belum dapat menunjukkan kualitas teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS)-nya sesuai harapan.
Tetap ada pemain yang mau menonjolkan dirinya dengan sikap individualis dan egoisnya.
Dengan kompetensi pedagogi ala Indra Sjafri, saya yakin, Indra tidak akan mengulang menurunkan pemain yang belum dapat menunjukkan kualitas TIPSnya dan membiarkan pemain berlama-lama ada dalam pertandingan di laga versus Myanmar.
Demi mengejar target medali emas, tentu, meladeni Myanmar pun wajib dianggap sebagai partai final. Garuda U-22 wajib menang permainan dan menang gol. Wajib bermain sebagai tim. Sebab, saat meladeni Filipina, permainan anak-anak belum menunjukkan sebagai Tim yang memiliki tujuan meraih medali emas.
Saat meladeni Filipina, permainan Garuda U-22, tidak cukup menjanjikan. Terlebih, setelah saya melihat penampilan Thailand dan Vietnam di Grup B, yang cukup menonjol kualitasnya sebagai sebuah Timnas yang layak diunggulkan meraih emas juga.
Head to head vs Myanmar
Dalam perhelatan SEA Games, Timnas Indonesia sudah sembilan kali melawan Myanmar sejak SEA Games 2001 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sesuai.rekor pertemuan, Skuat Garuda pernah ada di fase sulit pada periode 2001 hingga 2015. Sebab, hanya mampu meraih satu kemenangan dalam enam pertandingan kontra Myanmar.
Selain satu kemenangan tersebut, Indonesia menelan tiga kekalahan dan dua hasil imbang.
Tetapi, Indonesia mampu melalui fase sulit tersebut, dan mampu meraih tiga kemenangan atas Myanmar sejak SEA Games 2017 hingga 2021. Bahkan mampu mengemas 10 gol ke gawang Myanmar.
Lengkapnya, berikut head to head pertemuan Indonesia vs Myanmar di SEA Games sejak edisi 2001.
(1) SEA Games 2001 - Perebutan Medali Perunggu
Myanmar 1-0 Indonesia
(2) SEA Games 2005 - Fase Grup
Indonesia 0-0Â Myanmar
(3) SEA Games 2007 - Fase Grup
Indonesia 0-0Â Myanmar
(4) SEA Games 2009 - Fase Grup
Myanmar 3-1 Indonesia
(5) SEA Games 2013 - Fase Grup
Indonesia 1-0Â Myanmar
(6) SEA Games 2015 - Fase Grup
Myanmar 4-2 Indonesia
(7) SEA Games 2017 - Perebutan Medali Perunggu
Indonesia 3-1Â Myanmar
(8) SEA Games 2019 - Semifinal
Myanmar 2-4 Indonesia
(9) SEA Games 2021 - Fase Grup
Indonesia 3-1Â Myanmar
Semoga, di laga versus Myanmar di pertemuan ke-10, pasukan Garuda U-22 akan mampu menunjukkan permainan yang sesuai standar Timnas. Tidak ada pemain yang menyiakan kesempatan saat diberikan kepercayaan merumput oleh Indra Sjafri. Mampu menunjukkan kualitas TIPSnya dan bermain dalam bentuk Timnas. Tidak lemah TIPS, tidak individualis, tidak egois. Tidak ada pemain yang sombong, tidak membumi. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H