Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bila Klub Peserta Bersiap Matang, Kompetisi akan Fair Play dan Penuh Sportivitas

3 Mei 2023   12:58 Diperbarui: 3 Mei 2023   13:09 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber. Doc Sparta 1979


Bersiap diri, adalah wujud dari menghormati, menghargai, mendukung, dan ada rasa memiliki, terhadap sesuatu kegiatan yang akan dilakoni, dijalani.

(Supartono JW.14042023)

Terkait hal bersiap diri, dalam rangka menghormati, menghargai, mendukung, dan ada rasa memiliki dalam gelaran Kompetisi Liga 1 yang akan digelar oleh Asosiasi Kota (Askot) PSSI Depok 2023, yang rencananya akan dimulai pada 14 Mei 2023, Sukmajaya FC kembali menggelar uji tanding.

Uji tanding yang akan dihelat pada Minggu, 7 Mei 2023 di Lapangan 328 Kostrad Cilodong, home base berlatih SSB Sukmajaya dan Sukmajaya FC, mulai pukul 15.00 WIB, adalah uji tanding ke-5 (terakhir) bagi Sukmajaya FC yang bersiap diri, khusus menghadapi Kompetisi dimaksud.

Meladeni Orangtua, Guru, Keluarga

Dalam uji tanding ke-5 ini, Sukmajaya FC berkesempatan menjamu Orangtua, guru, sekaligus keluarga Sukmajaya FC, yaitu Klub Sparta 1979.

Perlu diketahui, sebelum Sukmajaya FC lahir pada 21 Agustus 2004 dan menampung pemain jebolan SSB Sukmajaya yang lahir pada 10 Juni 1998, kelahiran SSB Sukmajaya, tidak asal-asalan lahir.

Selain pengalaman pendiri SSB Sukmajaya sudah mengelola Klub di Jakarta Timur puluhan tahun, dukungan utama dari Almarhum Ronny Pattinasarani dan Edy Simon untuk melahirkan SSB Sukmajaya, pendiri juga menjadi bagian dari Keluarga SSB Persigawa, yang kemudian berkembang hingga lahir SSB Annisa Pratama, T-Eleven, Intan Soccer, hingga Tim Sepak Bola di Sekolah Cipta Cendekia Bogor.

Pendiri Sukmajaya juga cukup intens berguru kepada Keluarga Sparta 1979, terutama belajar bersama para penggawa Sparta seperti Om Nursaelan dan Om Rahmat, sebelum SSB Sukmajaya lahir.

Bahkan, dalam event Futsal Perdana di Indonesia, yang dihelat oleh PSSI di Istora Senayan, Jakarta, pada 2001, laga disiarkan live oleh RCTI. Peserta hanya terdiri dari 4 Tim, perwakilan Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Depok. Dan, Sukmajaya terpilih mewakili Depok, maka Tim Futsal SSB Sukmajaya Depok terdiri dari siswa terbaik SSB Sukmajaya, SSB Persigawa, dan SSB Sparta, yang menjadi satu KELUARGA.

Hingga jelang usia SSB Sukmajaya ke-25 dan Sukmajaya FC ke-19 tahun, Persigawa dan Sparta selalu menjadi Orangtua, Guru, dan Keluarga bagi SSB Sukmajaya dan Sukmajaya FC.

Kompetisi Askot PSSI Depok 2022

Sebelum laga uji tanding terakhir untuk menghadapi Kompetisi Aksot PSSI Depok  2023 pada Minggu, 7 Mei 2023, sejatinya Sukmajaya FC cukup berbahagia. Sebab, pada Kompetisi Askot PSSI Depok 2022, yang masih terdiri 3 strata, Divisi Utama, Divisi 1, dan Divisi 2, Sukmajaya FC sudah dapat bersanding dengan Orangtua, Guru, dan Keluarganya, yaitu Sparta 1979 di Divisi Utama.

Bahkan, hanya dengan persiapan yang mengalir sesuai konsistensi pendidikan, pelatihan, dan pembinaan di Sukmajaya (SSB dan FC), sebab berkiblat kepada Gurunya (Sparta), Sukmajaya FC kembali menembus partai Semi Final dan yang dihadapi adalah Sparta. Sebab, dalam Kompetisi sebelumnya, sebelum virus Corona datang, Sukmajaya FC menembus partai Final Kompetisi Divisi Utama Pengcab PSSI Depok 2018/2019.

Tidak latah ikutan Liga 3

Bicara Persigawa dan Sparta sebagai Orangtua, guru, dan keluarga bagi Sukmajaya, yang menarik dan tetap dapat dijadikan panutan adalah, baik Persigawa mau pun Sparta, tidak ikutan latah mendaftarkan diri menjadi Klub Liga 3. Padahal, bagi Persigawa dan Sparta, tidak sulit untuk mendaftarkan diri ikut menjadi Klub Liga 3 baik di Provinsi DKI mau pun Jawa Barat, sebab sangat produktif melahirkan talenta usia dini dan muda berdasarkan hasil pendidikan, pelatihan, dan pembinaan murninya.

Sebab Orangtua, guru, dan keluarga Sukmajaya tidak latah ikutan menjadi Klub Liga 3, maka Sukmajaya pun meneladani gurunya, tidak ikutan latah mendaftar menjadi Klub Liga 3, yang saat itu, bukan persoalan sulit. Bisa mendaftar langsung dengan memenuhi persyaratan administratif ke PSSI.

Uji tanding kekeluargaan, spesial

Atas sejarah kekeluargaan Sukmajaya dan Sparta sebagai orangtua sekaligus gurunya, maka laga uji tanding pada Minggu, 7 Mei 2023, adalah laga spesial.

Laga spesial ini, bagi Sukmajaya dan Sparta tentu bukan sekadar laga yang harus adu gengsi atau laga unjuk prestasi. Harus menang dalam gol. Sebab, keberhasilan Sukmajaya FC menembus final dan semi final dalam dua kompetisi resmi yang di helat PSSI Depok, serta keberhasilan Sparta menjadi jawara Kompetisi Divisi Utama PSSI Depok 2022, adalah bukti bahwa antara anak/murid (Sukmajaya FC) terus meneladani Orangtua/gurunya (Sparta).

Sehingga, laga uji tanding yang spesial ini, tentu justru akan digunakan sebagai kesempatan memberikan pengalaman bagi para siswa/pemain yang baik bagi Sparta mau pun Sukmajaya, sudah mulai menurunkan pasukan regenerasinya, sebagai bukti Orangtua/guru nya terus memberikan contoh kepada anak/muridnya untuk terus konsisten melakukan pendidikan, pelatihan, dan pembinaan yang yang berkesinambungan, tidak instan. Melahirkan pemain, bukan mencomot-comot pemain.

Karenanya, uji tanding dalam rangka menghormati, menghargai, mendukung, dan ada rasa memiliki dalam gelaran Kompetisi Liga 1 yang akan digelar oleh Asosiasi Kota (Askot) PSSI Depok 2023, adalah bukti, bahwa Sparta mau pun Sukmajaya tidak main-main menyiapkan diri terlibat dalam Kompetisi Liga 1 ini.

Karenanya, menyiapkan diri secara serius dalam menghadapi sebuah event, termasuk mengukur diri dalam uji tanding, adalah program. Dan, saat berkompetisi, bicara menjadi juara mengangkat tropi, bukanlah target. Tetapi, memberikan penampilan terbaik dalam setiap laga yang berkualitas, tentu akan menjadi kesuksesan Kompetisi itu sendiri.

Para pemain dan ofisial, akan terbiasa mengarungi kompetisi resmi dengan cerdas teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS), Kompetisi pun akan berjalan dengan fair play, penuh KUALITAS, karena pesertanya tidak main-main. Menyiapkan diri secara terprogram. Pemain dan ofisial dipersiapkan dan dikondisikan secara benar dan baik. Jauh dari tindakan egois dan individualis. Tidak instan. Digaransi tidak akan menciderai sportivitas dalam Kompetisi. Akibat tim disiapkan secara matang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun