SSB Sukmajaya dan Sukmajaya FC
Sebelum Kota Depok lahir pada 27 April 1999, saya telah mendirikan SSB Sukmajaya, jadi SSB Sukmajaya yang saya lahirkan pada 10 Juni 1998, lebih tua setahun dari pada usia Kota Depok.
Namun, sinergi yang hangat dan mengalir dengan seluruh stakeholder terkait di Kota Depok, membuat SSB Sukmajaya terus dapat MENGALIR. Konsisten dalam pendidikan, pelatihan, dan pembinaan sepak bola akar rumput, hingga dapat menyumbangkan talenta muda Kota Depok yang dapat berjesey Tim Nasional Indonesia.
Sebab, hanya butuh waktu 5 tahun, siswa jebolan SSB Sukmajaya juga sudah ditampung di Sukmajaya FC yang saya dirikan pada 21 Agustus 2004. Langsung menjadi bagian resmi sepak bola Kota Depok, yaitu PSSI Depok (mulai dari zaman Pengcab sampai sekarang bernama Askot PSSI).
Kolaborasi antara SSB Sukmajaya dan Sukmajaya FC yang satu rahim, membuat arah program pendidikan, pelatihan, dan pembinaan sepak bola yang dicanangkan berjalan mengalir, terus bergerak maju, terus membuat Sukmajaya (SSB/FC) konsisten tampil ke muka.
Nyaman menjadi kolumnis
Depok yang kemudian menjadi Kota Depok, pun sungguh nyaman bagi saya untuk menyalurkan passion sebagai kolumnis. Sejak awal 1998 hingga hari ini, 27 April 2023 (25 tahun) atau sejak 27 April 1999 hingga 27 April 2023 (24 tahun), sebab Kota Depok memberikan kenyamanan bagi saya pribadi, secara mengalir, RIBUAN ARTIKEL pun telah saya tulis dalam rangka berbagi sampai menggurui tentang hal pendidikan, sosial, politik, humaniora, kesenian, budaya, dll. Pun tentang sepak bola.
Terima kasih Kota Depok. Di sini, saya dapat mengalir menjalankan semua passion saya. Passion untuk kemaslahatan umat/masyarakat melalui kesenian teater, pendidikan, sosial, sepak bola, menjadi kolumnis.Â
Dan, akan tetap MENGALIR setia di pijakan yang sama, konsisten, tidak tergerus oleh  waktu dan zaman. Namun, senantiasa dapat menyesuaikan. Selalu KREATIF, INOVATIF, dan MENGINSPIRASI. Aamiin.
Yah, lingkungan kota dan tempat tinggal yang nyaman, membuat segala kebahagian dapat mengalir, sehingga mudah untuk menjaga dan mengelola kesehatan jasmani dan rohani. Raga sehat, jiwa pun menjadi kaya pikiran dan kaya hati.
Tentu, berada di dalam situasi tersebut, saya, kita, akan terhindar menjadi makhluk yang individualis, egois, idealis, tetapi menjadi manusia yang REALISTIS.